Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Petugas KRL Gagalkan Ibu Hendak Akhiri Hidup dengan Bayinya, Dapat Apresiasi dari Erick Thohir

Seorang petugas kereta rel listrik (KRL) berhasil menggagalkan seorang wanita yang ingin mengakhiri hidup.

KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo
Muhammad Ali Sopian Pulungan (23), salah satu petugas pengamanan Stasiun Pasar Minggu saat menunjukkan lokasi berdirinya II (37) yang hendak akhiri hidup dengan cara melompat ke perlintasan rel kereta api, Rabu (6/9/2023). 

Dia pun mengajak semua pihak meningkatkan kesadarannya akan pentingnya kesehatan mental serta mengimbau agar masyarakat saling rangkul tanpa menghakimi atas kejadian tersebut.

"Mari kita bangun kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, baik bagi diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita.

Saling rangkul dan jaga, tanpa rasa menghakimi," ujar Erick.

Butuh perhatian khusus

Psikolog dewasa, Rini Hapsari Santosa, berujar perilaku ekstrem dari kondisi ini bisa dicegah jika ibu bisa mengomunikasikan masalah yang dirasakan dan kebutuhannya kepada kerabat.

Menurut dia, ibu bisa meminta waktu untuk menyendiri, kesempatan untuk merawat diri, atau sekadar memiliki teman untuk berbicara.

Kebutuhan itu, kata Rini, sebaiknya disadari atau menjadi perhatian orang terdekat sang ibu.

Kebutuhan ini bervariasi, tapi yang paling penting adalah kehadiran orang sekitar.

"Kehadiran sebagai teman berkomunikasi atau pemberi bantuan untuk merawat bayi," kata dia, dikutip dari Harian Kompas, Rabu (6/9/2023).

Setelah melakukan tindakan ekstrem ini, si ibu tdak bisa lagi ditinggal sendirian sembari mendapatkan penanganan profesional, seperti psikolog, agar peristiwa serupa tak terulang.

Ada kesenjangan lingkungan

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta, Asep Suryana, melihat kejadian ini sebagai fenomena anomi, yaitu perubahan sikap manusia karena kesenjangan lingkungan di sekitarnya.

Masalah ini, kata Asep, lazim ditemui di kota besar, saat masyarakat dituntut mandiri memenuhi kebutuhannya sehingga kurang, bahkan tak lagi memedulikan orang lain.

Di sisi lain, banyak orang masih ingin dikunjungi keluarganya, dibantu ketika ada masalah ekonomi, dan sebagainya.

"Tapi karena tidak ada, akhirnya dia merasa sendirian, enggak ada tempat curhat karena saudara sibuk. Akibatnya, bisa mengakibatkan bunuh diri," ucap Asep, dikutip dari Harian Kompas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved