Program PINTAR
Gucaring: Guru Membaca Nyaring di Hari Aksara Internasional
Peringatan Hari Aksara Internasional dilakukan dengan kegiatan membaca nyaring, karena menjadi aktivitas langka yang jarang ditemukan di dunia anak.
Mengapa Membaca Nyaring?
Sebuah quote dari Jim Trealese dalam buku Read Aloud “Sekalipun engkau memiliki berpeti-peti emas. Sekalipun engkau memiliki berpundi-pundi harta. Yakinlah, engkau tidak akan lebih kaya dariku. Kenapa? Karena aku memiliki ibu (orang tua) yang selalu membacakanku buku."
Suatu hasil refleksi bagi kita orang tua bahwa memberikan kesempatan bagi anak untuk mendengar suara kita membaca buku ternyata sangatlah bermakna. Apalagi jika mengajak anak menarik makna dari isi buku yang dibaca. Anak bersama orang tua memaknai isi buku sekaligus nilai-nilai kehidupan yang tersimpan dalam buku tersebut.
Sekolah merupakan rumah kedua bagi anak. Orang tua anak di sekolah adalah guru. Maka di sini guru memiliki tugas juga untuk membaca nyaring pada anak dengan suara yang indah dan penuh makna. Di usia sekolah dasar anak masih sangat membutuhkan aktivitas membaca nyaring. Melalui aktivitas ini anak-anak akan semakin kaya pengetahuan.
Adapun pengalaman membaca nyaring yang dilakukan guru akan menjadi harta terbaik bagi anak-anak. Yuk, membumikan budaya membaca nyaring di sekolah. (*)
Pemkab Kendal Sosialisasikan Perbup Literasi dan Numerasi, Dorong Transformasi Pendidikan Sejak Dini |
![]() |
---|
SMPN 31 Semarang Luncurkan Program Duta OTSAB untuk Meningkatkan Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah |
![]() |
---|
Guru SDN Sadeng 02 Semarang Mengajarkan Logika Berpikir melalui Unplugged Coding Literacy |
![]() |
---|
Sinergi Lintas Sektor untuk Menumbuhkan Budaya Numerasi Sejak Dini |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Fellowship Program 2025 Kembali Dibuka, Siap Cetak Pemimpin Pendidikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.