Berita Regional
Polisi Amankan 14 Orang Demonstran Penolak Relokasi Warga Pulau Rempang Batam
Polisi telah mengamankan 14 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.
TRIBUNJATENG.COM - Polisi telah mengamankan 14 orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Para pengunjuk rasa ini dicurigai sebagai provokator dalam demonstrasi yang berakhir ricuh dan bentrok dengan aparat kepolisian di kantor BP Batam.
Unjuk rasa tersebut berhubungan dengan penolakan relokasi warga Pulau Rempang, Galang, Batam, yang dipicu oleh proyek Rempang Eco City.
Kombel Pol Nugroho Tri Nuryanto, Kapolresta Barelang, mengatakan, "Untuk 14 warga yang kami amankan, saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang. Jika terbukti bersalah, maka akan kami tindak dan dipidanakan sesuai hukum yang berlaku."
Nugroho menekankan bahwa tidak semua dari 14 orang tersebut mungkin bersalah, dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengidentifikasi provokator sesungguhnya dalam aksi tersebut.
Ia juga melaporkan bahwa bentrokan tersebut menyebabkan 12 polisi mengalami luka-luka.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi demonstrasi yang berujung ricuh di depan kantor BP Batam.
Menurutnya, Kepala BP Batam, M Rudi, bahkan telah berusaha menemui para pengunjuk rasa secara langsung dan mendengarkan tuntutan mereka.
Namun, upaya Rudi untuk mencari solusi bersama-sama dengan warga tidak memuaskan para pengunjuk rasa. M
ereka kemudian mulai berteriak dan melemparkan botol minuman. Situasi semakin memanas hingga pada pukul 12.00 WIB, ketika massa menjadi semakin tidak terkendali dan melemparkan flare ke arah petugas.
Hal ini diikuti dengan pelemparan botol, batu, dan kayu yang menyebabkan beberapa pegawai BP Batam terluka.
Ariastuty menegaskan bahwa banyak warga Pulau Rempang telah mendaftar untuk hunian tetap yang disediakan oleh BP Batam saat relokasi nantinya.
Ia berharap agar situasi dapat menjadi lebih tenang dan kondusif di lapangan, dan mengajak semua pihak untuk menjaga iklim agar tetap stabil.
“Di lapangan itu kondisinya sudah kondusif, masyarakat sudah mulai mendaftarkan ke posko dan kontak yang tersedia. Mari, ini tugas kita bersama untuk menjaga. Berikan kenyamanan untuk mereka, warga kita dengan menjaga iklim agar tetap kondusif,” ujar Ariastuty.
Penting untuk dicatat bahwa pengembangan Pulau Rempang merupakan program strategis nasional.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "14 Pengunjuk Rasa Pulau Rempang Ditangkap Saat Demo Ricuh di Kantor BP Batam
| Viral Pasien Sesak Nafas di RS Maryam Tak Ditangani, Alasan Tak Ada Kamar |
|
|---|
| Daftar 8 Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Terbagi 2 Klaster |
|
|---|
| Tanahnya Diduga Diserobot Anak Perusahaan Lippo Group, Nusron Wahid: Jusuf Kalla Pemilik Sah |
|
|---|
| Anak Tunagrahita Kritis Setelah Dikeroyok Warga gara-gara Masuk Rumah Orang Tanpa Izin |
|
|---|
| Lukas Tenggak Racun di Makam Ibunya di Secang Magelang Setelah Habisi Nyawa Sang Kekasih |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.