Pemilu 2024
Bawaslu Kesulitan Usut Dugaan Pelanggaran Ganjar di Siaran Azan TV: Itu Agak Sulit untuk Menjerat
Ganjar Pranowo tampil dalam siaran acara azan di stasiun televisi yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia menghadapi kesulitan dalam menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang melibatkan Ganjar Pranowo, bakal calon presiden yang diusung oleh PDI-P.
Ganjar Pranowo tampil dalam siaran acara azan di stasiun televisi yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Perindo.
Menurut Bagja, juru bicara Bawaslu, kendala utama dalam mengusut dugaan pelanggaran ini adalah belum adanya pendaftaran resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait status Ganjar sebagai bakal calon presiden.
Meskipun telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura, namun Ganjar tidak dapat dianggap sebagai peserta dalam Pemilu 2024 pada saat ini.
Sementara itu, dalam konteks pelanggaran terkait sosialisasi dan kampanye politik, Bawaslu merujuk pada Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye yang menetapkan bahwa subyek hukumnya adalah peserta pemilu.
"Kita kembali lagi ke kampanye atau kemudian sosialisasi. Sosialisasinya peserta pemilu atau bukan, pertanyaannya, kan gitu. Sekarang karena yang bersangkutan ini, tidak ada Beliau ini peserta pemilu, bukan," ujar Bagja kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).
"Ajakannya (memilih)? Tidak ada. Kemudian menawarkan visi misi, ada nggak di situ? Tidak juga kan? Itu agak sulit untuk menjerat," kata dia.
Bagja menegaskan, pihaknya masih melakukan kajian awal terkait kasus ini. Bawaslu masih berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait kajian tayangan tersebut.
"Sekarang kami lagi kaji dulu nanti dalam dua hari ke depan. Teman-teman KPI sekarang sudah melakukan klarifikasi kan, sudah cukup sebenarnya di teman-teman KPI dan juga kita akan komunikasi dengan teman-teman KPI," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, kemunculan Ganjar dalam tayangan azan maghrib di stasiun televisi swasta tertentu bukan politik identitas.
"Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atikoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto saat dijumpai di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).
Sebaliknya, kata dia, sebagai seorang muslim, Ganjar telah menjadi teladan bagi sesamanya.
Menurut dia, itu gambaran kehidupan Ganjar yang alamiah. Sementara itu, KPI menyatakan sudah menyurati stasiun televisi yang menayangkan adegan Ganjar dalam azan maghrib.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ganjar Tampil di Siaran Azan, Bawaslu Akui Sulit Jadikan Pelanggaran
| Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |   | 
|---|
| Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |   | 
|---|
| Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |   | 
|---|
| 2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |   | 
|---|
| Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.