Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Cawapres Prabowo Diumumkan Sebelum 10 Oktober, PAN Harap Demokrat Mau Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan calon wakil presiden Prabowo Subianto akan diumumkan sebelum 10 Oktober.

Editor: m nur huda
Tribunnews/JEPRIMA
Bakal capres Koalisi Indonesia Maju sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memberikan kata sambutan pada acara perayaan ulang tahun ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan calon wakil presiden Prabowo Subianto akan diumumkan sebelum 10 Oktober.

Hal itu disampaikan menjelang pembukaan pendaftaraan capres dan cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dipercepat dari jadwal sebelumnya.

"Sebelum tanggal 10 Oktober 2023 akan diumumkan setelah KPU nanti dibuka tanggal 10 Oktober 2023, sebelum pintu KPU dibuka, Koalisi Indonesia Maju sudah mengumumkan pasangan calon Pak Prabowo," kata Viva Yoga di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

Pendaftaran peserta pemilu pilpres 2024 dipercepat menjadi 10 Oktober - 16 Oktober 2023 dari rencana awal 19 Oktober - 25 November 2023.

Viva menyampaikan bahwa PAN tidak masalah terkait rencana percepatan waktu pendaftaran capres KPU menjadi 10 Oktober.

Dia menyebut cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan diumumkan dan diputuskan sesegera mungkin oleh capres Prabowo.

"Untuk jadwal pengajuan pendaftaran pasangan capres dan cawapres dari 19 Oktober 2023 diajukan ke 10 Oktober 2023 PAN menyatakan tidak keberatan toh untuk majunya hanya beberapa hari saja,” kata Viva.

“Dan kedua untuk cawapres nanti akan diputuskan oleh Pak Prabowo bersama dengan anggota KIM," sambungnya.

Selain itu, PAN berharap Partai Demokrat bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto di Pemilu 2024.

Viva meyakini basis kontituen partai berlambang mercy tersebut dapat menambah kekuatan politik dan kekuatan koalisi.

"Kami tentunya ingin partai Demokrat bisa ikut bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju," katanya.

Dia memandang potensi untuk menambah suara di Pilpres 2024 dan peluang untuk menang di Pemilu Presiden 2024 akan semakin terbuka.

Viva menambahkan PAN tetap memperjuangkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Namun, PAN menghargai jika Demokrat bergabung dan mengusulkan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Prabowo.

"PAN akan memperjuangkan Pak Erick Thohir sebagai cawapres Pak Prabowo. Kalau Partai Demokrat bergabung, tentunya PAN juga tidak bisa menolak seandainya Partai Demokrat mengajukan AHY sebagai calon wakil presiden.

“Tetapi akan dibahas bersama-sama secara musyawarah mufakat kolektif, pokoknya di Koalisi Indonesia Maju itu nyaman, aman, terkendali penuh dengan rasa kekeluargaan," ujarnya.

Prabowo-SBY Duduk Bersebelahan

Sementara itu, pada sebuah momen menarik terjadi di acara ulang tahun ke-64 Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9) kemarin.

Di acara tersebut Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen (Purn) Prabowo Subianto duduk bersebelahan dengan Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya sama-sama mengenakan batik emas dan mengenakan peci hitam dan duduk di satu meja.

Kehadiran Prabowo dan SBY yang duduk bersama satu meja ini tentu menyedot atensi di tahun politik saat ini. Prabowo merupakan Ketum Gerindra sedangkan SBY adalah Ketua Majelis Tinggi Demokrat. Saat ini, Demokrat sedang mencari teman koalisi untuk Pilpres 2024 setelah hengkang dari Koalisi Perubahan.

Selain Prabowo dan SBY di meja tersebut, ada juga mantan petinggi TNI seperti Jenderal (Purn) Agum Gumelar dan Marsekal (Purn) Djoko Suyanto. Acara tersebut juga dihadiri Jenderal (Purn) AM Hendropriyono dan Jenderal (Purn) Wiranto. Mereka juga duduk di meja yang sama dengan SBY dan Prabowo.

Selain berada satu meja, SBY dan Prabowo juga menyanyi bersama. Ditemani Agum Gumelar, Hendropriyono, hingga Wiranto, mereka menyanyikan lagu Koes Plus berjudul ”Manis dan Sayang”.

Para purnawirawan jenderal itu naik ke atas panggung berdendang bersama di hadapan tamu undangan. Usai bernyanyi, mereka juga bergandengan tangan bersama.

Usai pertemuan, SBY menolak berkomentar dan langsung masuk ke mobilnya. Sementara Prabowo mengatakan kebersamaan para purnawirawan adalah dalam rangka HUT Pepabri. Ia menolak menjawab saat ditanya wartawan apakah ada indikasi politik kebersamaannya dengan SBY.

Dia juga tidak menjawab secara gamblang apakah sudah berkomunikasi untuk mengajak Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau koalisi partai politik yang mengusungnya sebagai calon presiden.

”Sesama bangsa harus akrab,” ujar Prabowo singkat.

Sementara itu Agum Gumelar sebagai Ketua Umum DPP Pepabri mengatakan, meskipun memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024, Pepabri secara organisasi tetap harus netral. Namun, secara individu, purnawirawan dipersilakan untuk menentukan pilihan kepada capres dan cawapres tertentu.

”Perbedaan pilihan atau polarisasi selama pemilu adalah sesuatu hal yang wajar tetapi harus bersifat sementara. Perbedaan itu harus berakhir ketika pilpres selesai. Semua pihak harus menghormati yang menjadi keputusan demokrasi,” kata Agum.

Meskipun demikian, dia mengingatkan kepada TNI aktif untuk netral karena mereka tidak bisa berpolitik. Bagi TNI aktif, secara institusi, organisasi, dan personal semuanya harus netral.

Mereka tidak boleh ikut terpengaruh dengan sikap para purnawirawan yang tergabung dalam organisasi dan lembaga seperti Pepabri.

Sebagai Ketua Umum Pepabri, Agum memberikan kriteria calon pemimpin yang dibutuhkan bagi bangsa Indonesia ke depan. Baginya, sosok pemimpin itu harus berkomitmen menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sebagai dasar negara.

Figur calon pemimpin itu juga harus bijak atau bertekad kuat untuk melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh para pendahulunya.

Mereka juga harus berani meninggalkan hal buruk yang dilakukan pendahulunya tanpa saling caci maki dan gembar-gembor. Kriteria lain adalah calon pemimpin harus berani meminimalisir sikap tidak bermoral seperti korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

”Bijak artinya tidak saling menyalahkan. Kegaduhan harus diminimalisir supaya pembangunan bisa berjalan dan kita bisa menjadi bangsa yang besar,” kata Agum.

Saat ditanya, apakah pertemuan antara SBY, Prabowo, dan tokoh-tokoh purnawirawan dalam acara itu sudah dirancang sejak awal, Agum menampiknya.

Ia mengatakan para tokoh ternama itu hanya diundang untuk menghadiri perayaan HUT Ke-64 Pepabri.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra menilai pertemuan SBY dan Prabowo di acara Pepabri sebagai momentum yang baik.

Dia berharap silaturahmi seperti dalam momen itu bisa terus berlanjut. Pihaknya ingin agar sesama elite partai bisa duduk sejajar dan setara.

"Komunikasi, silaturahmi, dan kebersamaan seperti ini kita harapkan terus berlanjut. Duduk setara, sejajar, nyaman. Momentum yang bagus," kata dia, Selasa (12/9).

Namun, Herzaky enggan berspekulasi bahwa kebersamaan SBY dengan Prabowo bakal mengarah ke koalisi antara Demokrat dan Gerindra di Pilpres 2024.

Hanya saja, dia menilai keduanya sebagai sosok yang telah banyak berkorban demi negara.

"Apakah mengarah kepada koalisi di Pilpres 2024? Kita lihat saja. Yang jelas, beliau-beliau selama ini sudah menyerahkan jiwa raganya untuk negeri melalui pengabdian ketika dulu di militer," kata Herzaky.

"Pak SBY telah mendapatkan kesempatannya memimpin negeri ini. Apakah ke depannya giliran Pak Prabowo? Biarkan rakyat yang memilih," imbuh dia.(Tribun Network/Reynas Abdila/fhm/dod/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved