Berita Pekalongan
Kisah Pilu Pelajar SMK Pekalongan Ditemukan Tewas Terlilit Tambang Sapi di Kamarnya
Seorang pelajar kelas X sebuah SMK di Kabupaten Pekalongan berinisial MRAK (16) nekat mengakhiri hidupnya menggunakan tambang sapi di rumah.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Seorang pelajar kelas X sebuah SMK di Kabupaten Pekalongan berinisial MRAK (16), yang beralamat di Gembong Gang Beringin 2 RT 002 RW 011 Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar tidurnya.
Korban, pertama kali ditemukan oleh kakaknya, yang hendak mengambil sarung untuk salat subuh, Rabu (13/9/2023) sekitar pukul 04.30 WIB.
Hal itu dikatakan M Esa Nanda Kurniadi, kakak kandung korban kepada Tribunjateng.com.
Baca juga: Detik-detik Atlet Tinju Bondowoso Farhat Mika Jatuh Pingsan Saat Bertanding, Koma Lalu Meninggal
"Saya mau ambil sarung untuk salat subuh. Tiba-tiba pas buka pintu kaget, di belakang pintu itu ada adik tergantung. Itu pakai tambang. Tambang kayak yang buat sapi itu sih," katanya.
Kemudian, saat disinggung terkait korban menggunakan seragam sekolah, ia mengungkapkan kurang paham juga menggunakan pakaian seragam sekolah yang digunakan oleh adiknya.
"Seragam sekolah osis, lalu kerudung, dan rok itu. Saya kurang paham juga dapat dari mana. Keluarga juga tidak ada yang siswa perempuan. Ada, tapi masih bayi," katanya.
Bahkan sebelum kejadian, ia tidak pernah melihat adiknya keluh kesah sama sekali.
Tidak hanya itu, dia anaknya enggak manja, malah biasa main keluar.
Tapi keluarga gak tahu masalahnya apa.
"Sebelum kejadian, malamnya pergi pulang sekitar pukul 22.00 WIB. Keluh kasa tidak sama sekali, terlihat biasa, guyonan saja. Tapi kalau cerita ndak pernah."
"Jarang cerita sama keluarga. Walaupun ngobrol, ngobrol biasa. Ndak pernah cerita kalau ada masalah. Sama bapak dan ibunya juga sama, tidak mau cerita. Kalau ditanya kenapa sering diam, jawabnya ya diam aja, gapapa, gitu. Dari dulu memang pendiam, ndak cerita kalau ada masalah," imbuhnya.
Terkait rumor yang beredar di luar, terkait adiknya meninggal dunia karena gantung diri tidak mempunyai seragam itu tidak benar.
"Seragam sekolah SMK ada semua di rumah. Tapi kalau dibully kurang paham, soalnya anaknya memang pendiam dan Ndak mau cerita sih," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Kedungwuni AKP Giyarto, mengatakan, pada hari Rabu, 13 September 2023, sekira pukul 04.30 WIB, kakak korban bermaksud mengambil sarung untuk salat Subuh di kamar yang ditempati oleh korban.
Saat akan membuka pintu kamar, pintu sulit dibuka. Setelah dicek ternyata terhalang tubuh korban yang gantung diri menggunakan tali tambang di balik pintu dalam kamar.
Bupati Pekalongan Fadia : Hadapi Tugas Paskibraka dengan Senyum dan Percaya Diri |
![]() |
---|
500 Offroader Ramaikan Baksos Pastriad, Bupati Pekalongan Fadia Serahkan Bantuan ke Masjid Al-Amin |
![]() |
---|
Ismanto, Buruh Bergidik Ditagih Rp 2,8 Miliar: Nama Saya Jelas Disalahgunakan |
![]() |
---|
Wali Kota Aaf: 80 Persen Batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta Bukti Keunggulan Pekalongan |
![]() |
---|
27 Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.