Berita Semarang
Pengakuan Penjaga Toko Buang Bayi di depan Toko : Biar Diambil Orang dan Diadopsi, tapi tak Tega
Inilah pengakuan sang ibu bayi yang dibuang di depan toko oleh-oleh jalan Siliwangi Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Inilah pengakuan sang ibu bayi yang dibuang di depan toko oleh-oleh jalan Siliwangi Semarang.
Saat dirinya membuang sang buah hati di depan toko oleh-oleh tempat dirinya bekerja tak tega karena setelah dibuang tidak ada orang yang mengambilnya.
Sambil mengintip dan mengawasi sang bayi yang barusaja dibuangnya, lama-lama dirinya tak tega lalu mengambilnya kembali dan mengaku telah menemukan bayi yang dibuang.
Dirinya nekat membuang bayinya di depan toko oleh-oleh tempatnya bekerja karena malu.
Namun, selepas beberapa waktu ditaruh di tempat itu tak ada orang yang mengambil bayinya.
Lantaran tak tega, ia akhirnya mengambil bayinya kembali lalu memberikan keterangan warga telah menemukan bayi.
"Di buang di depan tempat kerjanya. Harapannya diambil orang. Pinginnya biar diadopsi tetapi ketika ditaruh gak diambil-ambil panik lalu diambil sendiri," tuturnya.
Itulah pengakuan M wanita yang membuang bayinya di jalan Siliwangi Semarang tersebut.
Seorang perempuan, M asal Magelang yang bekerja sebagai penjaga toko oleh-oleh di Jalan Siliwangi, Purwoyoso, Ngaliyan nekat membuang bayinya yang baru dilahirkan.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu dibuang lantaran si Ibu malu anaknya merupakan hasil hubungan gelap dengan sang pacar.
Mirisnya, pacarnya lebih memilih kabur selepas tiga bulan berhubungan dengannya.
"Ternyata alasan pembuangan itu karena si ibu malu dengan lingkungan dan keluarga," jelas Sub Koordinator Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial Kota Semarang, Bambang Sumedi, Selasa (12/9/2023).
Pihaknya sesuai perintah Kepala Dinas Sosial bergerak cepat melakukan pendampingan bersama polisi dalam penanganan kasus bayi yang dibuang.
Mereka ke lokasi kejadian dan menemukan beberapa fakta soal kasus pembuangan bayi ini.
Di antaranya ibu dari bayi berada di semarang untuk bekerja sebagai penjaga toko oleh-oleh di Jalan Siliwangi Semarang.
Sebelumnya, ibu bayi tersebut sempat menutupi kehamilan di tempat kerja dengan memakai baju ukuran longgar.
Ternyata kebiasaan memakai baju longgar sudah dilakukan sebelum hamil sehingga sangat membantu ketika menyembunyikan kehamilannya tersebut.
"Cerita dari keluarga seperti itu, tersangka ini biasa pakai baju longgar sehingga tidak ada yang curiga," papar Bambang.
Menurutnya, Dinsos sudah menyalurkan bantuan dari Kementrian Sosial (Kemensos) berupa kebutuhan dasar bayi seperti pakaian.
Berhubung pembuang bayi bukan warga Kota Semarang maka urusan administrasi seperti akte kelahiran dan lainnya tidak dilakukan.
"Tersangka bukan warga Kota Semarang sehingga kami tidak melakukan pendampingan pascakejadian," katanya.
Di sisi lain, kasus pembuangan bayi di Jalan Siliwangi, Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, rencananya bakal ditempuh jalur restorative justice atau langkah mediasi.
Alasannya, mempertimbangkan kondisi bayi dan ibu kandungnya yang tak lain adalah tersangka pembuangan.
"Rencana di-restorative justice. Untuk kepentingan perawatan bayi dan pengobatan ibunya pasca melahirkan sendiri," papar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Selasa (12/9/2023).
Diberitakan sebelumnya, tersangka kasus pembuangan bayi di Jalan Siliwangi, Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, sudah tertangkap.
Bayi seberat 3 kilogram itu dibuang di dekat tiang reklame dekat tembok toko pusat Oleh-oleh, Sabtu (9/9/2023).
"Iya sudah ketangkap, tersangka satu orang tak lain dari ibu bayi itu sendiri, inisial M," ujar Kombes Irwan saat dihubungi.
Bayi laki-laki tersebut ditemukan warga sekitar dengan tubuh terbungkus kantong plastik hitam dalam kondisi selamat.
Bayi ditemukan oleh penjaga toko pusat oleh-oleh.
Tampak ketika ditemukan kaki kiri belum terbungkus sepenuhnya.
Kondisi bayi di dalam plastik mulutnya sempat ditutupi kain hitam yang menyumpal mulutnya.
Sedangkan ari-ari masih menempel di tubuh bayi.
"Sejauh ini tersangka pembuangan satu orang," imbuh Kombes Irwan.
Sebelumnya diberitakan Sosok M wanita beridentitas asal Magelang Jawa Tengah ditangkap polisi karena membuang bayinya di Ngaliyan Semarang.
Pemandangan miris terjadi saat ditemukan bayi dibungkus tas kresek hitam dan kakinya sempat keluar dari tas kresek hitam.
Mulut si bayi disumpal kain, mungkin biar tidak terdengar suara tangisannya.
Kini tersangka kasus pembuangan bayi di Jalan Siliwangi, Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, sudah tertangkap.
Bayi tersebut dibuang di dekat tiang reklame dekat tembok toko pusat Oleh-oleh, Sabtu (9/9/2023).
"Iya sudah ketangkap, tersangka satu orang tak lain dari ibu bayi itu sendiri, inisial M," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat dihubungi, Selasa (12/9/2023).
Bayi laki-laki tersebut ditemukan warga sekitar dengan tubuh terbungkus kantong plastik hitam dalam kondisi selamat.
Bayi ditemukan oleh penjaga toko pusat oleh-oleh.
Tampak ketika ditemukan kaki kiri belum terbungkus sepenuhnya.
Kondisi bayi di dalam plastik mulutnya sempat ditutupi kain hitam yang menyumpal mulutnya.
Sedangkan ari-ari masih menempel di tubuh bayi.
"Sejauh ini tersangka pembuangan satu orang," imbuh Kombes Irwan.
Terpisah Sub Koordinator Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial Kota Semarang, Bambang Sumedi mengatakan, bayi tersebut tidak diadopsi pihak manapun karena sudah ditemukan ibunya.
"Secara identitas dari Magelang. Saya bersama polisi ngambil bayinya itu nanti sore. (dibuang) hasil hubungan gelap sama pacar," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan warga Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang digemparkan dengan penemuan bayi laki-laki terbungkus plastik hitam.
Lokasi penemuan tersebut berada di depan Pusat Oleh-oleh Jalan Siliwangi Semarang.
Saat ditemukan, bayi dalam kondisi segar bugar di bawah tiang reklame dekat tembok toko.
Ketua RT 1 RW 12 Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang, Adi Kurniawan membenarkan hal tersebut.
Ditemui di rumahnya, Wawan begitu disapa tak tahu menahu mengenai pelaku pembuang bayi.
"Iya benar, penemuan sekitar jam 7 pagi tadi."
"Ditemukan pertama oleh penjaga toko, terus lapor ke warga dan warga laporan ke saya," katanya, Sabtu (9/9/2023).
Wawan mengatakan, bayi ditemukan oleh penjaga toko dengan kondisi kaki menjulur keluar dari bungkusan plastik.
Saat dibuka, terdapat sepotong kain hitam menutupi area mulut yang dililitkan ke belakang.
Mulut bayi tersebut juga masih mengeluarkan lendir. Ditemukan pula ari-ari yang menempel di tubuh bayi.
"Ada buntelan plastik dan terlihat kakinya. Kemudian di bawa masuk ke toko dikasih handuk," jelasnya.
Usai temuan itu, ia bersama warga segera membawa bayi ke Puskesmas Purwoyoso.
Ia menduga, bayi dibuang setelah waktu subuh. Hal itu terlihat dari kondisi bayi yang masih segar waktu ditemukan.
"Mungkin habis subuh, karena ini masih segar," ujarnya.
Ia menambahkan, penemuan bayi di wilayahnya baru pertama kali terjadi.
"Di sini baru pertama ada kejadian seperti itu," sambungnya.
Informasi yang ia dapatkan, bayi kini dirawat di RSUD Ketileng. (iwn)
Baca juga: Pengadilan Negeri Kudus Ingatkan Bank Mandiri Bayar Nasabah Korban Pembobolan Rekening Rp 5,8 Miliar
Baca juga: Identitas Pembuang Bayi di depan Toko Oleh-oleh Jalan Siliwangi Terungkap, Hamil Ditinggal Pacar
Baca juga: Kejujuran Calon Besan Bongkar Identitas Asli Anaknya, Bikin Pernikahan Sesama Pria Batal
Baca juga: Terangi Kemenangan Indonesia Lawan Turkmenistan, PLN Hadirkan Listrik Tanpa Kedip
Modus Ibu Bawa Tisu Sambil Gendong Bayi "Sakit Flu" di Lapas Semarang, Ternyata Isinya Sabu |
![]() |
---|
PSEL Diharap Bisa Selesaikan Masalah Tanpa Masalah Baru |
![]() |
---|
Demi Biaya Hidup Anak, Ibu MF Nekat Kirim Sabu Dibalut Tisu ke Suami di Lapas Kelas 1 Semarang |
![]() |
---|
Viral TPA Ilegal di Kawasan Brown Canyon, Pemkot Semarang Beri Tanggapan |
![]() |
---|
RS Hermina Banyumanik Semarang Resmikan Gedung Baru 6 Lantai: Tak Ingin Ada Pasien Mengantri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.