Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Tugas Dokter Gadungan Susanto di Klinik Cepu, Bagaimana Ia Memberikan Resep? Adakah Malpraktik?

Ia memakai identitas dokter lain dan mendapatkan gaji serta tunjangan. Tugasnya adalah mengecek kesehatan pekerja Pertaamina

Editor: muslimah
instagram
Dokter Anggi Yurikno, yang identitasnya dipakai dokter gadungan di RS PHC Surabaya. 

TRIBUNJATENG.COM – Dua tahun menjadi dokter gadungan, Susanto bertugas di klinik di Cepu.

Ia memakai identitas dokter lain dan mendapatkan gaji serta tunjangan.

Tugasnya adalah mengecek kesehatan pekerja Pertaamina.

Untungnya dokter gadungan ini tidak bertugas memberikan resep hingga tak terjadi malpraktik.

Baca juga: Cara Sindikat Manipulasi Produk Makanan Kadaluarsa Beroperasi di Batang, Expired Date Diganti

Baca juga: Virly Virginia Curhat Kronologi Ia Membintangi Film Dewasa, Kini Mengaku Dilanda Penyesalan

Beginilah kronologi Susanto, dokter gadungan RS PHC Surabaya ketahuan menipu selama dua tahun.

Adapun ketahuannya Susanto yang lulusan SMA menjadi dokter gadungan di RS PHC Surabaya bermula saat perusahaan hendak mengurus perpanjangan kontrak kerja.

Penipuan bertahun-tahun Susanto yang hanya lulusan SMA pun akhirnya terkuak.

Dimana Susanto ternyata memakai identitas milik dr Anggi Yurikno yang merupakan seorang dokter umum yang saat ini praktik di Bandung, Jawa Barat.

Ternyata Susanto melancarkan aksinya menjadi dokter gadungan dengan mencari identitas dokter secara random di media sosial Facebook.

Susanto saat itu diketahui menemukan dan menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno dengan hanya mengganti fotonya saja.

Dari penipuannya yang dilakukan selama dua tahun ini, pria lulusan SMA itu digaji Rp 7,5 juta perbulan dan dapat tunjangan atas aksinya.

Tidak hanya itu, ia juga bisa menjadi dokter gadungan di PT Pelindo Husada Citra (PHC) hingga bisa bekerja sebagai dokter klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu.

Bahkan selama 2 tahun bekerja, Susanto tidak ada melakukan kejadian malpraktek.

Kebohongan Susanto Terkuak

Hingga akhirnya kebohongan Susanto terungkap ketika perusahaan mengurus perpanjangan kontrak kerja.

Sehingga hal tersebut membuat Susanto tengah diadili di Pengadilan Negeri Surabaya.

Sementara itu awalnya Susanto diketahui menjadi dokter gadungan pertama kali di RS PHC Surabaya.

Pria lulusan SMA ini sudah melakukan praktik selama 2 tahun sejak bulan April 2020 silam.

Kala itu, Rumah Sakit PHC Surabaya membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid.

Mengetahui hal itu, timbul niat Susanto untuk melamar pekerjaan.

Kemudian melanjutkan aksinya mencari identitas dokter sesuai kriteria secara random yang digunakan untuk melamar.

Susanto saat itu diketahui menemukan dan menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno yang hanya mengganti fotonya saja.

Identitas ini lah yang kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya.

"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," ujar Santoso.

Aksi Susanto ini terhitung sudah dijalankan hampir sepertiga kontraknya atau selama 2 tahun.

Diketahui dr Anggi Yurikno merupakan seorang dokter umum yang saat ini praktik di Bandung, Jawa Barat.

Pria kelahiran 22 November 1989 itu tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh.

Dokter Anggi Yurikno tercatat sebagai anggota dari Asian Pacific Society of Respirology.

Dokter Anggi Yurikno mengaku identitasnya dipalsukan oleh Susanto untuk melamar pekerjaan dokter di RS PHC Surabaya pada 2020 lalu.

"Terdakwa pakai nama saya untuk bekerja sebagai dokter," kata dr Yurikno dalam persidangan di PN Surabaya, Senin (11/9/2023).

Ia baru mengetahui identitasnya dipakai Susanto ketika dihubungi seorang rekan dokter bernama Ika.

Akibat perbuatan Susanto, Dokter Anggi Yurikno mengaku mengalami kerugian. 

Namun, ia tidak membeberkan kerugian apa yang dialami.

RS PHC Surabaya Kecolongan

Direktur Utama PT PHC dr Subardjo mengaku telah kecolongan.

Bahkan, sebelum kasus ini terungkap Susanto rencananya akan mendapat kontrak kerja selama 7,5 tahun.

Kendati tertipu, dia memastikan tidak ada pasien yang menjadi korban.

"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH. Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja. Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujarnya.

Kisah Susanto ini lumayan menggerkan publik.

PT PHC berharap kasus tersebut bisa dijadikan pelajaran.

Terutama bagi perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, ada baiknya teliti memeriksa dokumen-dokumen pelamar kerja.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved