Berita Semarang
Harga Beras Melejit, Program Pak Rahman Jalan Terus di Semarang
Kenaikan harga beras dirasakan di Kota Semarang. Hal itu diakui Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kenaikan harga beras dirasakan di Kota Semarang. Hal itu diakui Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Sebagai upaya menekan harga tidak terus melambung tinggi, Pemerintah Kota Semarang terus menggelar program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) secara bergiliran di setiap wilayah. Harga kebutuhan pokok di Pak Rahman dipastikan lebih murah.
"Pak Rahman ini tetap jalan terus ya, muter. Jadi, siapapun yang butuh langsung kami jalankan," ucap Ita, sapaanya, Kamis (14/9/2023).
Langkah lainnya, sambung Ita, Pemerintah Kota Semarang memfasilitasi distribusi komoditi melalui badan usaha milik petani (BUMP). Biaya pengemasan juga ditanggung. Ini sebagai upaya agar harga beras tetap terjaga.
"Kami membantu kepada BUMP agar harga ini (beras) bisa tidak naik dengan bantuan transportasi. Kemudian, biaya packaging, sehingga naiknya tidak tinggi karena sudah difasilitasi distribusi itu," jelasnya.
Pemerintah Kota Semarang juga akan segera melakukan operasi pasar agar masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Pihaknya akan menghitung kebutuhan untuk operasi pasar.
"Kami akan hitung semua. Saya rapatkan dengan teman teman, mana-mana saja yang diperlukan (operasi pasar)," jelasnya.
Dia memastikan, stok beras di ibu kota Jawa Tengah mencukupi. Masyarakat tidak perlu khawatir karena dipastikan stok saat ini bisa sampai Desember mendatang.
"Informasi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, untuk (stok) Bulog masih mencukupi untuk posisi Kota Semarang," katanya.
Di sisi lain, Ita berharap, masyarakat menggalakkan Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garang Asem) di tengah melejitnya harga komoditas beras.
"Ayo galakkan gerakan Garang Asem. Kita jangan membuang-buang beras karena sekarang ini di seluruh tempat di Indoensia harga beras sudah mulai naik," ujarnya. (eyf)
Pertumbuhan Pengembang Perumahan di Semarang Kian Pesat, Distaru Ingatkan Patuhi Aturan Tata Ruang |
![]() |
---|
Jumlah Feeder Trans Semarang Terbatas, Pengamat Transportasi Usulkan Menyentuh Banyak Perumahan |
![]() |
---|
Dana Operasional RT Rp25 Juta Cair, Wali Kota Harap Warga Kurang Mampu Tak Lagi Diwajibkan Iuran |
![]() |
---|
Trans Semarang Perlu "Obat" Serius: Peremajaan Armada hingga Restrukturisasi Manajemen |
![]() |
---|
Keluhan Warga soal BRT Trans Semarang: Mogok, Penuh, dan Bikin Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.