Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Kisah Pria Libya Kehilangan 50 Anggota Keluarga karena Banjir

Kota Derna di Libya hancur diterjang banjir. Penduduk kota mati-matian mencari kerabat mereka yang hilang pada Rabu (13/9/2023).

Kompas.com/Istimewa
Foto yang disediakan oleh kantor perdana menteri sementara Libya yang berbasis di Benghazi pada 11 September 2023 menunjukkan orang-orang memeriksa kerusakan di daerah banjir di kota Derna timur, sekitar 290 kilometer timur Benghazi, setelah badai Mediterania Daniel. (Kantor Pers Perdana Menteri Libya/AFP) 

TRIBUNJATENG.COM, DERNA - Kota Derna di Libya hancur diterjang banjir.

Penduduk kota mati-matian mencari kerabat mereka yang hilang pada Rabu (13/9/2023).

Bencana banjir Libya diyakini telah menewaskan ribuan orang dan menghanyutkan banyak penduduk ke laut.

Baca juga: Banjir Bandang Libya Tewaskan 5.300 Warga, Korban Selamat Sebut Seperti Tsunami dan Kiamat

Sebagian besar kota di kawasan Mediterania itu tersapu oleh air pada Minggu (10/9/2023) malam, setelah diterjang Badai Daniel yang dahsyat.

Luapan air di sungai yang biasanya kering membobol bendungan di atas kota tersebut.

Gedung-gedung bertingkat runtuh dan keluarga-keluarga sedang tidur di dalamnya.

Banjir Bandang Libya Tewaskan 5.300 Warga, Korban Selamat Sebut Seperti Tsunami dan Kiamat
Banjir Bandang Libya Tewaskan 5.300 Warga, Korban Selamat Sebut Seperti Tsunami dan Kiamat (abcnews)

Para pejabat menyebutkan jumlah orang hilang sebanyak 10.000 orang.

Badan bantuan PBB OCHA mengatakan jumlah korban tewas setidaknya mencapai 5.000 orang.

Usamah Al Husadi, seorang sopir berusia 52 tahun, telah mencari istri dan lima anaknya sejak bencana itu terjadi.

"Saya berjalan kaki mencari mereka...

Saya pergi ke semua rumah sakit dan sekolah tapi tidak berhasil," katanya kepada Reuters, sambil menangis dengan kepala di tangannya.

Husadi, yang sedang bekerja pada malam terjadinya badai, menghubungi nomor telepon istrinya sekali lagi.

Namun, teleponnya dimatikan.

"Kami kehilangan setidaknya 50 anggota keluarga ayah saya, antara hilang dan meninggal," katanya.

Reuters melaporkan, pantai dipenuhi dengan pakaian, mainan, perabotan, sepatu, dan harta benda lainnya yang tersapu arus deras dari rumah-rumah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved