Detik-detik FP Digerebek saat Proses Aborsi di Tempat Bidan LS, Janin Dilarikan ke RS

TRIBUNJATENG.COM - Seorang wanita muda yang sedang melakukan proses aborsi di rumah seorang bidan digerebek polisi.

Aparat kepolisian langsung membawa janin yang dikeluarkan paksa itu ke rumah sakit, berharap bisa diselamatkan.

Wanita muda berinisial FP dan bidan berinisial LS kemudian ditangkap.

Aparat juga menangkap AS yang merupakan pacar dari FP.

Baca juga: Penampakan Merpati Rubicon Juara 1 Merpati Kolong Padel Presiden Cup Tegal Raih Hadiah Rp 525 Juta

Baca juga: Nenek Sederhana Mau Transfer Uang Rp 6,3 Miliar, Polisi Didatangkan, Ternyata Bukan Wanita Biasa

Baca juga: Tabel Pinjaman BRI 2023 KUR dan NON KUR per 19 September 2023

Nahas, bayi tersebut meninggal dunia dan langsung dikebumikan.

"Pengguguran dilakukan di klinik tersebut dengan cara menyuntikkan pasiennya sebanyak dua kali."

"Saat itu FP sempat kita larikan ke rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Zikri Muamar, Senin (18/9/2023).

Zikri mengatakan, saat FP melakukan aborsi, usia kandungannya sudah tujuh bulan.

Namun nahas, karena terpapar zat kimia dan digugurkan paksa, bayi tak berdosa itu meninggal dunia.

Penyidik Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan membongkar praktik klinik aborsi yang ada di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan.

Saat polisi mendatangi klinik aborsi itu, di dalamnya ditemukan pasangan kekasih yang baru saja aborsi.

Adapun pasangan kekasih yang tertangkap tangan melakukan aborsi dan membunuh bayinya itu FP dan AS.

Namun, polisi merahasiakan identitas kedua pasangan kekasih tersebut.

Selain mengamankan pasangan kekasih yang baru saja aborsi, polisi juga mengamankan ibu dan anak berinisial JM dan LS.

JM adalah pemilik klinik aborsi itu.