Berita Dunia
Konflik Armenia-Azerbaijan : 200 Orang Tewas di Nagorno-Karabah
Nagorno-Karabakh wilayah sengketa antara Azerbaijan dan Armenia bergolak lagi.
Hikmet Hajiyev, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, mengatakan Baku telah mengerahkan pasukan darat yang menurutnya telah menerobos garis Armenia di beberapa tempat dan mencapai beberapa tujuan utama mereka, sesuatu yang dibantah oleh pasukan separatis Armenia.
Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, pasukan mereka sejauh ini telah merebut lebih dari 60 pos militer dan menghancurkan hingga 20 kendaraan militer dengan perangkat keras lainnya.
Otoritas separatis Karabakh mengatakan, 25 orang telah terbunuh, termasuk dua warga sipil, dan 138 lainnya terluka akibat aksi militer Baku.
Disebutkan, penduduk beberapa desa telah dievakuasi. Tidak jelas apakah tindakan Azerbaijan akan memicu konflik berskala besar di Armenia.
Namun ada tanda-tanda kejatuhan politik di Yerevan di mana Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah berbicara mengenai seruan untuk melakukan kudeta terhadapnya.
Nikol Pashinyan adalah sosok yang dianggap terlalu pro-Barat oleh Rusia dan pendukung tradisional Armenia.
Beberapa warga Armenia berkumpul di Yerevan, ibu kota Armenia, untuk menuntut tindakan dari pemerintah di tengah laporan bentrokan kekerasan antara polisi dan kerumunan massa yang mengakibatkan cedera di kedua belah pihak.
Ratusan Tewas
Ombudsman HAM di Karabakh, Gegham Stepanyan, pada Rabu (20/9/2023) mengatakan bahwa 200 orang tewas dalam sehari operasi militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, wilayah yang memisahkan diri.
“Setidaknya ada 200 orang tewas dan lebih dari 400 orang terluka,” kata Stepanyan melalui media sosial, dikutip dari kantor berita AFP. Sedikitnya sepuluh warga sipil termasuk korban tewas, lima di antaranya anak-anak, tambah Stepanyan.
Azerbaijan belum memberikan rincian mengenai korban jiwa, tetapi Presiden Ilham Aliyev pada Rabu malam berujar bahwa beberapa tentaranya tewas dan personel lainnya luka-luka.
Separatis di Nagorno-Karabakh dan Azerbaijan hari itu mengumumkan gencatan senjata, menandakan berakhirnya operasi anti-teror yang sehari sebelumnya diluncurkan oleh pihak Baku.
“Melalui mediasi komando kontingen penjaga perdamaian Rusia yang ditempatkan di Nagorno-Karabakh, kesepakatan dicapai mengenai penghentian pertempuran sepenuhnya mulai pukul 13.00 pada 20 September 2023,” kata kepresidenan Nagorno-Karabakh.
Disebutkan pula bahwa pasukan separatis setuju dibubarkan seluruhnya, dan menarik semua peralatan berat serta persenjataan militer dari Nagorno-Karabakh.
Pengumuman juga menyebutkan, seluruh angkatan bersenjata Armenia akan ditarik dari wilayah yang dikuasai pasukan penjaga perdamaian Rusia. (kompas.com)
Baca juga: Video Harga Beras di Demak Tinggi Akibat El Nino dan Stok Menipis
Baca juga: Buah Bibir : Nora Alexandra Fotonya Dicatut Situs Judi Online
Baca juga: Kalender Jawa 22 September 2023, Tanggalan Jawa Jumat Legi
Baca juga: Viral Aksi Tak Terpuji Pria Paksa Lepas Jersey Persib Bandung Dari Kuli Bangunan dan Jadikan Keset
Burundi Jadi Negara Termiskin Dunia 2025, Ini Daftar 10 Besar Berdasarkan PDB per Kapita |
![]() |
---|
10 Orang Terkaya di Dunia 2025 Versi Forbes: Elon Musk Terkaya, Disusul Jeff Bezos & Bernard Arnault |
![]() |
---|
Kaledonia Baru Membara Lagi, Perancis Tempatkan Ribuan Tentara untuk Berjaga |
![]() |
---|
Dokter Gila Curi Mayat Pasien untuk Diawetkan & Tinggal Bersama Karena Mirip Gadis dalam Mimpinya |
![]() |
---|
Capai Level Terendah Sejak Februari 2022, Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.