Berita Dunia
Kaledonia Baru Membara Lagi, Perancis Tempatkan Ribuan Tentara untuk Berjaga
Kekerasan berujung maut meluas di Kaledonia Baru masih berlanjut. Kekerasan ini dipicu oleh kedidakpuasan penduduk Kaledonia Baru
TRIBUNJATENG.COM, KALEDONIA BARU -- Kekerasan berujung maut meluas di Kaledonia Baru masih berlanjut. Kekerasan ini dipicu oleh kedidakpuasan penduduk Kaledonia Baru yang dihuni 40 persen warga Suku Kanak pribumi.
Mereka protes setelah Pemerintah Perancis menyetujuai amandeman konstitusi yang mengizinkan warga yang sudah tinggal di wilayah tersebut, setidaknya selama 10 tahun, untuk memberikan suara dalam pemilihan umum di tingkat provinsi.
Amandemen tersebut, dikhawatirkan oleh beberapa pemimpin lokal dapat melemahkan suara masyarakat Pribumi Kanak. Hal ini jadi pemicu konflik terbaru setelah terjadi perselisihan selama puluhan tahun terkait peran Perancis di kawasan tersebut.
Setidaknya enam orang tewas setelah kerusuhan memasuki hari kelima, yang mengakibatkan mobil-mobil dibakar, toko-toko dijarah, dan jalanan ditutup, sehingga memutus akses terhadap obat-obatan dan makanan.
140 Pulau
Kawasan dengan lebih dari 140 pulau ini merupakan bagian dari Perancis, namun berada di luar Perancis, tepatnya terletak di barat daya Samudra Pasifik. Letaknya sekitar 1.500 kilometer sebelah timur Australia, dengan tetangga terdekatnya adalah pulau Vanuatu dan Fiji.
Wilayah ini berpenduduk hampir 300.000 orang, 40 persennya adalah suku Pribumi Kanak dan 24 persen berasal dari Eropa.
Produsen Nikel
Kaledonia Baru kaya akan mineral dan menjadi pusat perebutan antara China dan negara-negara barat, termasuk Perancis, Australia, dan Amerika Serikat.
Kaledonia Baru adalah produsen nikel terbesar ketiga di dunia. Nikel adalah bahan dasar baja tahan karat, serta baterai untuk kendaraan elektronik.
Wilayah ini merupakan salah satu dari lima wilayah kepulauan di Indo-Pasifik yang dikuasai Perancis, yang juga jadi bagian rencana Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk memperdalam pengaruh negara dan pemerintahannya.
Presiden Macron sebelumnya mengatakan ekspansi Perancis di kawasan Pasifik adalah untuk "menjaga keseimbangan yang diperlukan di kawasan", tanpa menyebutkan keseimbangan atas pengaruh China.
Namun Oliver Nobetau, peneliti kawasan Pasifik di Lowy Institute, mengatakan sikap keras yang diambil polisi Perancis untuk menghadapi kerusuhan malah bisa menjadi bumerang. "Perancis sedang mencoba untuk muncul kembali sebagai mitra Pasifik, tapi sikap polisi tidak akan membantu citra tersebut," katanya.
Halau Pengaruh China
Oliver, yang juga mantan penasihat untuk pemerintah Papua Nugini mengatakan proses dekolonisasi di Pasifik sudah diperkirakan terjadi. Hal ini juga berisiko karena bisa menguntungkan bagi China yang akan membantu mempersenjatai warisan kolonial negara-negara Barat di Pasifik, seperti yang dijelaskan Greame Smith, pengamat dari Australian National University Pacific.
Burundi Jadi Negara Termiskin Dunia 2025, Ini Daftar 10 Besar Berdasarkan PDB per Kapita |
![]() |
---|
10 Orang Terkaya di Dunia 2025 Versi Forbes: Elon Musk Terkaya, Disusul Jeff Bezos & Bernard Arnault |
![]() |
---|
Konflik Armenia-Azerbaijan : 200 Orang Tewas di Nagorno-Karabah |
![]() |
---|
Dokter Gila Curi Mayat Pasien untuk Diawetkan & Tinggal Bersama Karena Mirip Gadis dalam Mimpinya |
![]() |
---|
Capai Level Terendah Sejak Februari 2022, Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.