Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Sikat Habis Geng Kriminal, Presiden El Savador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM

Selasa (19/9/2023), Presiden El Salvador Nayib Bukele membanggakan keberhasilan pemberantasan geng dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

Kompas.com/Istimewa
Pria yang ditangkap karena diduga memiliki hubungan geng dikawal oleh Polisi Sipil Nasional selama keadaan darurat yang dinyatakan oleh pemerintah di San Salvador pada Kamis (31/3/2022). Presiden El Salvador Nayib Bukele pada hari Kamis meminta orang tua untuk menjauhkan anak-anak mereka dari geng untuk menghindari penjara atau mati, sehari setelah El Salvador melipatgandakan hukuman penjara maksimum untuk keanggotaan tersebut. (Foto oleh MARVIN RECINOS / AFP)(MARVIN RECINOS) 

TRIBUNJATENG.COM - Selasa (19/9/2023), Presiden El Salvador Nayib Bukele membanggakan keberhasilan pemberantasan geng dalam pidatonya di Majelis Umum PBB.

Nayib Bukele memuji kemajuan pemerintahannya meski kritik internasional atas pelanggaran HAM terus berjalan.

Dia mengatakan bahwa jika El Salvador mendengarkan kritik dari luar, termasuk beberapa orang di PBB, negara kecil di Amerika Tengah ini akan kembali menjadi ibu kota pembunuhan dunia.

Baca juga: Pertempuran Azerbaijan Lawan Nagorno-Karabakh Tewaskan 200 Orang dalam Sehari

“Hari ini, saya datang untuk memberitahu Anda bahwa perdebatan itu telah berakhir,” kata Bukele.

“Keputusan yang kami ambil sudah tepat.

Kita bukan lagi ibu kota kematian dunia dan kita mencapainya dalam waktu singkat.

Saat ini kita adalah contoh keamanan dan tidak ada yang meragukannya.

Ada hasilnya.

Itu tidak dapat disangkal.”

Dilansir dari Reuters, lebih dari 72.000 orang telah ditangkap berdasarkan keadaan darurat yang diminta Bukele pada Maret 2022 setelah meningkatnya kekerasan geng.

Kekuasaan khusus yang diberikan Kongres kepada Bukele menangguhkan beberapa hak dasar seperti akses terhadap pengacara dan alasan penangkapan seseorang.

Kritikus mengatakan bahwa tidak ada proses hukum yang adil dan ribuan orang yang tidak bersalah menjadi korban serangan keamanan.

Lebih dari 7.000 orang telah dibebaskan karena kurangnya bukti adanya hubungan geng.

Pada bulan Maret, kantor hak asasi manusia PBB menyatakan keprihatinan atas tindakan keras yang telah berlangsung selama setahun ini, dengan mencatat pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, ribuan penangkapan yang tidak berdasar, dan puluhan kematian dalam tahanan.

Namun di dalam negeri, kebijakan keamanan Bukele sangat populer.

Hal tersebut kemungkinan besar akan menjadi inti kampanyenya untuk terpilih kembali tahun depan, sesuatu yang dilarang oleh konstitusi El Salvador tetapi diizinkan oleh hakim pengadilan yang dipilih oleh para pendukungnya di Dewan Legislatif.

Seperti yang dikatakan Bukele, warga Salvador dapat berjalan tanpa rasa takut di lingkungan mereka dan membiarkan anak-anak mereka bermain di luar tanpa rasa takut yang menindas akan perekrutan geng dan kekerasan.

Pada tahun 2015, El Salvador dianggap sebagai salah satu negara paling kejam di dunia karena mencatat 6.656 kasus pembunuhan, atau sekitar 106 per 100.000 orang.

Sepanjang tahun ini, Polisi Sipil Nasional telah mencatat 146 kasus pembunuhan hingga 18 September, lebih dari 72 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Keamanan baru di El Salvador telah menarik lebih banyak pengunjung internasional dan mulai menarik warga El Salvador yang sudah lama pindah untuk menghindari kekerasan, katanya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden El Salvador Tak Peduli Dikritik Langgar HAM, Terus Babat Habis Geng Kriminal"

Baca juga: Jet Tempur Siluman F-35 Hilang, Militer Amerika Dicemooh

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved