Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Daftar Wilayah di Jateng yang Dilanda Kekringan Menurut Data BMKG, Sebagian Masuk Kategori Awas

Berikut daftar wilayah di Jateng yang mengalami kekeringan menurut BMKG. Kekeringan tersebut dibagi dalam sejumlah kategori

|
Editor: muslimah
IST
PT. SBI Pabrik Cilacap bersinergi dengan BPBD Cilacap dan PDAM dengan menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap. 

TRIBUNJATENG.COM - Berikut daftar wilayah di Jateng yang mengalami kekeringan menurut BMKG.

Kekeringan tersebut dibagi dalam sejumlah kategori.

Sementara hujan diprediksi di sejumlah wilayah baru akan turun pada bulan Desember 2023.

Guru Cabuli Siswi SMP di Wonogiri: Bahas Novel 18+ Hingga Berhubungan Intim 4 Kali di Sekolah

Baca juga: Ganjar dan Prabowo Ketat, Survei SMRC: Masyarakat Ingin Pemimpin yang Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Kegiatan bakti sosial SMK Cordova Margoyoso mengirim bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Pati.
Kegiatan bakti sosial SMK Cordova Margoyoso mengirim bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Pati. (istimewa)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini kekeringan meteorologis untuk sejumlah wilayah di Jawa Tengah selama periode 21-30 September 2023.

Peringatan ini berdasarkan analisis hari tanpa hujan dan curah hujan pada Dasarian II Bulan September 2023 serta berdasarkan Prakiraan Curah Hujan Probabilistik September Dasarian III dan Oktober Dasarian I.

Adapun peringatan dini kekeringan di Jawa Tengah ini dibagi ke dalam empat kategori, yakni Awas, Siaga, Waspada, dan Tidak Ada Peringatan.

"Waspada artinya hari tanpa hujan (diperkirakan selama) 21-30 hari," terang Koordinator Bidang Data dan Informasi Iis Widya Harmoko kepada Kompas.com, Jumat (22/9/2023).

Dasarian sendiri adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari.

Selengkapnya, berikut ini makna kategori peringatan kekeringan di wilayah Jawa Tengah:

  • Tanpa peringatan: hari tanpa hujan di bawah 21 hari
  • Waspada: 21-30 hari tidak ada hujan dan peluang hujan kurang dari 20 mm sebanyak lebih dari 70 persen per dasarian
  • Siaga: 31-60 hari tidak ada hujan dan peluang hujan kurang dari 20 mm sebanyak lebih dari 70 persen per dasarian
  • Awas: lebih dari 61 hari tidak ada hujan dan peluang hujan kurang dari 20 mm sebanyak lebih dari 70 persen perdasarian.
  • Daftar Wilayah Kekeringan di Jateng
    Daftar Wilayah Kekeringan di Jateng

1. Kategori Awas

Sejumlah wilayah yang masuk kategori "Awas" kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi wilayah:

  • Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo
  • Sebagian Besar Wilayah Kabupaten Klaten, Karanganyar, Brebes, Tegal
  • Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Sragen
  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, Pati, rembang, Blora, Grobogan, Boyolali, Magelang, Temanggung, Wonosobo.

2. Kategori Siaga

Wilayah yang masuk kategori "Siaga" kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi:

  • Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, Magelang, Pekalongan
  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Klaten, Semarang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas.

3. Kategori Waspada

Wilayah yang masuk kategori "Waspada" kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi:

  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal
  • Sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Demak, Kabupaten Semarang, Jepara, Pati, Grobogan, Rembang, Blora, Sragen, Boyolali.

4. Tidak Ada Peringatan

Wilayah yang tidak ada peringatan dini kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi:

  • Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati, Blora, Grobogan, Kota Semarang, Wonosobo, Temanggung, Kudus
  • Sebagian wilayah Kabupaten Sragen, Boyolali, Banjarnegara, Purbalingga, Batang, Kendal;
  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Kabupaten Semarang, Klaten, Demak, Jepara, Kota Pekalongan.

Sebelumnya, BMKG telah merilis prakiraan musim hujan untuk wilayah Jawa Tengah.

Diperkirakan, awal musim hujan tahun 2023-2024 di Jawa Tengah paling awal terjadi pada  Oktober yang meliputi daerah:

  • Kabupaten Pekalongan dan Batang bagian selatan;
  • Kabupaten Purbalingga bagian utara;
  • Sebagian Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo;
  • Wilayah tenggara Kabupaten Pemalang;
  • Sebagian wilayah barat daya Kendal;
  • Sebagian wilayah barat laut Temanggung.

Sementara untuk awal musim hujan yang mulai paling akhir, yakni terjadi pada Desember 2023, meliputi:

  • Kota Pekalongan dan Kota Tegal;
  • Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Jepara, Pati, dan Rembang bagian utara.

Namun secara umum, awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan paling banyak dimulai pada November 2023.

"Awal Musim Hujan Tahun 2023-2024 umumnya diprakirakan mundur (lebih lambat) satu-tiga dasarian dari normalnya," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah Sukasno dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (19/9/2023).

Adapun sifat musim hujan selama tahun 2023-2024 diperkirakan akan normal. 

(Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved