Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Inilah Sosok Yuana, Usianya 18 Tahun, Satu-satunya Pilot Gantole Perempuan di Piala Telomoyo 2023

Terbang dan lepas landas dari puncak Gunung Telomoyo setinggi 1.894 mdpl menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Yuana perempuan asal Madiun ini.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Seorang pilot gantole, Yuana Putri Kurnia Ramadhani menceritakan pengalamannya dalam dunia layang gantung seusai terbang dari puncak Gunung Telomoyo, Desa Sepakung, Banyubiru dan mendarat di Desa Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (23/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Yuana Putri Kurnia Ramadhani (18), menjadi satu-satunya pilot gantole perempuan dalam Kejuaraan Internasional Gantole Piala Telomoyo VII 2023 di Kabupaten Semarang.

Terbang dan lepas landas dari puncak Gunung Telomoyo setinggi 1.894 mdpl menjadi pengalaman tak terlupakan bagi perempuan asal Madiun, Jawa Timur tersebut.

Hal itu karena puncak Gunung Telomoyo yang terletak di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru merupakan tempat tertinggi yang pernah dia coba untuk lepas landas.

Selain itu, waktu tempuh terbang paling lama juga Yuana dialami dalam Piala Telomoyo kali ini.

Dia terbang selama sekira 30 menit hingga akhirnya melakukan pendaratan di persawahan Desa Sraten, Kecamatan Tuntang.

Baca juga: Sosok Aldi Karyawan Waroeng SS Banyumanik Meninggal Dunia Kecelakaan di Exit Tol Bawen Semarang

Baca juga: Gemilang Usai Cedera, Winger PSIS Semarang Vitinho Berharap Performanya Terus Menanjak

“Jadi terbangnya lama."

"Biasanya kalau latihan terbangnya sekira 2 sampai 3 menit."

"Di sini hampir setengah jam,” kata Yuana kepada Tribunjateng.com seusai mendarat di Desa Sraten, Sabtu (23/9/2023).

Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya tersebut pun mengaku kesulitannya terletak pada saat akan lepas landas.

Ketinggian di puncak Gunung Telomoyo membuat dirinya merasa canggung atau grogi.

Selain itu, efek termal yang tinggi membuat Yuana merasa kurang stabil mulai terbang.

Sebagai informasi, termal adalah sebuah kolom udara naik pada ketinggian rendah atmosfer Bumi.

Termal dibentuk oleh penghangatan permukaan Bumi dari radiasi matahari.

“Termalnya besar-besar, jadi kebanting-banting,” imbuh dia.

Keahlian Yuana dalam menggunakan layang gantung tidak muncul begitu saja.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved