Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

Pemkab Semarang Tingkatkan Ketahanan Pangan: Dorong Petani Muda Hingga Alsintan Modern

Memeringati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
(Dok Diskominfo Kabupaten Semarang/Junaedi/istimewa)
COBA ALSINTAN BARU - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mencoba alat mesin pertanian modern baru yang disiapkan untuk digunakan para petani di wilayah Kabupaten Semarang, Selasa (5/8/2025). Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Semarang dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat guna memperkuat sektor ketahanan pangan nasional. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Memeringati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang menegaskan komitmennya dalam mendukung Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, terutama pada sektor ketahanan pangan nasional. 

Melalui berbagai program terintegrasi, Pemkab Semarang di bawah kepemimpinan Bupati Ngesti Nugraha dan Wakil Bupati Nur Arifah, terus mengupayakan peningkatan produktivitas pertanian, modernisasi alat, serta regenerasi petani.

Target Perluasan Tanam dan Surplus Produksi Padi

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menegaskan, tahun 2025 menjadi momentum penting untuk menggenjot produktivitas pangan di Bumi Serasi.

Satu di antara fokus utama adalah memperluas Luas Tambah Tanam (LTT), yakni upaya mengubah pola tanam dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun.

“Kami ingin memastikan bahwa lahan yang sebelumnya panen satu kali bisa menjadi dua hingga tiga kali. Tahun lalu saja, Kabupaten Semarang surplus padi hingga 62 ribu ton, dan kami optimistis tahun ini bisa meningkat,” kata Ngesti saat diwawancarai pada Kamis (14/8/2025).

Menurut data Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, hingga pertengahan tahun ini realisasi LTT telah mencapai 24.272 hektare dari target 41.983 hektare. Ini merupakan capaian yang menunjukkan progres positif untuk ketahanan pangan lokal sekaligus penyokong pasokan nasional.

Modernisasi Pertanian: Drone, Traktor hingga Combine Harvester

Upaya meningkatkan hasil pertanian juga didorong dengan modernisasi alat dan metode tanam. Pemkab Semarang telah menyerahkan 21 unit alat mesin pertanian (alsintan) kepada gapoktan di 13 kecamatan, termasuk drone penyemprot pestisida seharga Rp195 juta per unit.

“Kami serahkan alsintan lengkap dari traktor roda empat, drone, rice transplanter, hingga combine harvester besar. Semua ini agar petani kita lebih efisien dan produktif,” imbuh Ngesti.

Dispertanikap mencatat, penggunaan alsintan bisa meningkatkan efisiensi produksi hingga 30 persen dan mempercepat proses tanam-panen hingga 80 persen dibanding cara manual. Selain itu, margin kerugian panen berkurang hingga 5 persen karena menghindari kerusakan saat pemanenan.

Tak hanya itu, wilayah sekitar Danau Rawa Pening seperti Tuntang, Ambarawa, Banyubiru, dan Bawen juga sudah mendapatkan paket alsintan modern dari dana APBD sebesar Rp1,8 miliar, menjadikan mereka lumbung pangan dengan teknologi terkini.

Regenerasi Petani: Sekolah Tani Milenial Jadi Solusi

Kekurangan tenaga muda di sektor pertanian menjadi tantangan serius. Jumlah petani muda kini hanya 11,6 persen, turun drastis dari sebelumnya 23 persen. Menyikapi kondisi ini, Pemkab Semarang menghadirkan Sekolah Tani Milenial di berbagai klaster, seperti di Susukan untuk padi organik dan di Kopeng untuk sayuran dan bunga.

“Anak muda sekarang mulai kami arahkan untuk bertani secara modern dan organik. Kami ajarkan kewirausahaan, teknik budidaya, dan pemasaran digital,” jelas Ngesti.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved