Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Inspirasi Bisnis

INSPIRASI Bisnis di Pekalongan, Inilah Kisah Udin, Berawal Jual Seafood Online Kini Punya 5 Cabang

Pemilik warung seafood Kepiting Kompromi, Nur Ahmad Salafudin memulai bisnis seusai resign dari pekerjaannya sebagai digital marketing.

TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Pengunjung sedang mencoba menikmati menu di Warung Kepiting Kompromi Jalan Raya Ambokembang, Gang 9, Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. 

"Bahan itu bisa untuk membuat 3 porsi makanan seafood seharga Rp 100 ribu per porsi."

"Hal itu merupakan gambaran pendapatan kotornya," imbuhnya.

Udin pemilik Warung Kepiting Kompromi dan pengunjung berfoto bersama di Jalan Raya Ambokembang, Gang 9, Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Udin pemilik Warung Kepiting Kompromi dan pengunjung berfoto bersama di Jalan Raya Ambokembang, Gang 9, Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. (TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD)

Baca juga: Pernikahan Usia Dini di Kota Pekalongan Meningkat

Kemudian, usaha seafood online itu berlangsung selama 6 bulan.

Hingga akhirnya, Udin memutuskan untuk membuka warung kecil.

Usahanya itu pun kini menghasilkan 5 cabang.

Yakni di Tegal, Pemalang, Randudongkal, Comal, dan Kedungwuni.

"Karena saya rasa, kalau terus-terusan nganter satu persatu ke customer, untuk tenaga sudah enggak bisa lagi."

"Jadi membuka warung kecil," ucapnya.

Saat disinggung mengenai alasan dinamakan kepiting kompromi, Udin menjelaskan, nama tersebut berasal dari ayahnya.

Ia meminta ayahnya memberi nama usahanya dengan tiga syarat, yaitu gampang dibaca, gampang diingat, dan gampang diucapkan.

"Lalu bapak saya spontan bilang kompromi."

"Waktu itu belum ada artinya, akhirnya itu yang saya pakai," jelasnya.

Udin mengungkapkan, kepiting yang dimilikinya ini berbeda dengan yang lain.

Kerang hijau merupakan hasil budidaya, bukan mencari, yang membuat kandungan mercuri tidak ada.

Baca juga: Pemkot Pekalongan Kenalkan Penggunaan Bahasa Isyarat

Baca juga: BREAKING NEWS: 14 Santri di Ponpes Muhammadiyah Boarding School Assalam Pekalongan Aniaya RG

"Lalu kepitingnya kami ambil langsung dari pengobor kepiting, bukan pengepulnya."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved