Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Wanita Berseragam Pramuka

Alasan Akrom Tega Bunuh Rika Saat Kencan Buta, Takut Wajah Aslinya Terlihat saat Diminta Buka Masker

Alasan Akrom Muzaki tega membunuh Rika Indriyeni (20) akhirnya diungkap pihak kepolisian setelah kasus pembunuhan perempuan berseragam pramuka.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: rival al manaf
Dok Humas Polres Pemalang
Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fantika Handhiska Aprilaya saat menggelar press release di aula tribata Porles Pemalang. 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG - Alasan Akrom Muzaki tega membunuh Rika Indriyeni (20) akhirnya diungkap pihak kepolisian setelah kasus pembunuhan perempuan berseragam pramuka di Pemalang menemui titik terang.

Sebelumnya Rika Indriyeni (20) warga Dukuh Gombong RT 2 RW 8, Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yang ditemukan terapung di aliran sungai area tambak Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Selasa (22/8/2023) dengan mengenakan seragam pramuka.

Ternyata antara korban dan pelaku saat itu sedang melakukan kencan buta, atau blind date setelah kenal melalui sebuah media sosial.

Baca juga: Profil Akrom Muzaki, Pembunuh Wanita Berseragam Pramuka, Sudah Berkeluarga dan Ini Pekerjaannya

Baca juga: Pengakuan AM Pakai Seragam Pramuka Pada Jasad Wanita di Pemalang, Buat Kelabui Petugas

Baca juga: Inilah Sosok AM, Pembunuh Rika yang Jenazahnya Dibuang dengan Dipakaikan Seragam Pramuka di Pemalang

Hal itu terungkap setelah anggota Satreskrim Polres Pemalang bersama Polda Jateng, berhasil mengungkap dan menangkap satu tersangka pembunuhan berinisial AM (26), yang diduga melakukan tindak pidana pembunuhan atau pencurian dengan kekerasan pada korban.


Hal tersebut diungkapkan Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya saat memimpin konferensi pers di aula Tribrata Polres Pemalang, Senin (25/9/2023).


"Kasus tersebut berhasil terungkap, setelah dilakukan berbagai tahapan penyelidikan oleh tim gabungan dari Satuan Reskrim Polres Pemalang bersama tim Jatanras Polda Jateng," kata Kapolres Pemalang AKBP Yovan saat rilis yang diterima Tribunjateng.com.


Kapolres Pemalang mengatakan, awalnya tersangka berkenalan dengan korban melalui percakapan di salah satu platform media sosial (medsos).


"Tersangka berkenalan dengan korban, menggunakan akun medsos samaran yang mencantumkan nama dan foto profil bukan sebenarnya atau tidak sesuai identitas tersangka," ucapnya.


Lewat medsos, Kapolres Pemalang mengatakan, tersangka sering mengirim pesan kepada korban, untuk mengajak bertemu dengan korban.


"Kemudian tersangka dan korban membuat janji pertemuan di Comal, setelah korban selesai bekerja di sebuah rumah makan, Minggu (20/8/2023) malam," kata Kapolres Pemalang.


Setelah pertemuan tersebut, Kapolres Pemalang mengatakan, tersangka mengajak korban jalan-jalan dengan menggunakan sepeda motor milik korban, hingga membawa korban ke tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah perkebunan Desa Sidorejo Kecamatan Comal.


"Pada saat itu tersangka memakai masker, sehingga korban meminta tersangka untuk membuka masker," ucapnya.


Karena tersangka takut wajah aslinya terungkap, dan tidak sesuai dengan foto profil yang disamarkan di akun medsosnya, Kapolres Pemalang mengatakan, tersangka kemudian mencekik leher korban hingga korban meninggal dunia.


"Korban sempat berniat untuk melakukan perbuatan asusila pada korban, namun mengurungkan niatnya setelah melihat keadaan korban," kata Kapolres Pemalang. (*)


Setelah itu, Kapolres Pemalang mengatakan, tersangka pergi meninggalkan TKP untuk mengambil baju pramuka, lalu kembali lagi ke TKP dan memakaikan baju pramuka ke jasad korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved