Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

Janda Asal Gowa Ketipu Calon Suami yang Ngakunya Polisi, Uang Rp 60 Juta Ludes, Begini Ceritanya

Awal perkenalan El, saat Anwar mengirim permintaan pertemanan melalui Facebook, dan keduanya semakin akrab seusai sering melakukan percakapan.

Editor: deni setiawan
THIS IS MONEY
ILUSTRASI kasus penipuan. 

TRIBUNJATENG.COM, GOWA – Seorang perempuan warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan kena tipu pria yang mengaku sebagai anggota polisi.

Akibat penipuan itu, uang senilai sekira Rp 60 juta pun ludes.

Kisah awalnya terjadi saat dirinya berkenalan dengan seorang pria di Facebook.

Dari situlah kemudian komunikasi berlanjut melalui pesan WhatsApp.

Baca juga: Baru Sehari Menjabat, No WA dan Foto PJ Bupati Banyumas dan Istri Sudah Dicatut untuk Modus Penipuan

Seorang janda berinisial EI asal Kabupaten Gowa mengaku ditipu oleh seorang pria sebagai anggota polisi.

EI pun kehilangan uang hingga Rp 60 juta dan hal itu sudah dilaporkannya ke Polda Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kisah itu berawal ketika EI berkenalan dengan seorang pria yang mengaku bernama Anwar Setiawan sebagai anggota polisi berpangkat Bripka.

Pria itu mengaku bertugas di Polres Aceh Tengah pada 3 bulan yang lalu.

"Saya ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai polisi."

"Dia mengaku, namanya Bripka Anwar Setiawan," kata EI seperti dilansir dari TribunSolo.com, Rabu (27/9/2023).

Lanjutnya, awalnya perkenalan keduanya, saat Anwar mengirim permintaan pertemanan melalui Facebook, dan keduanya semakin akrab seusai sering melakukan percakapan melalui massenger.

Tak lama, Anwar pun meminta nomor WhatsApp EI, yang awalnya EI menolak memberikan nomornya karena baru kenal.

Anwar pun terus mendesak, hingga akhirnya EI memberikan nomor WhatsApp pribadinya.

"Setelah massenger, chat berlanjut ke WA."

"Dia minta nomor WA-ku," kata dia.

Baca juga: Yadi Sembako Dilaporkan Kasus Penipuan Ratusan Juta, Dikabarkan Beri Cek Kosong

Kepada EI, Anwar mengaku sebagai seorang Bhabinkamtibmas dan berstatus sebagai duda anak satu.

Di situlah, EI mulai melayani percakapan Anwar, hubungan asmara pun terjalin antara keduanya.

Padahal belum pernah ketemu langsung.

"Dia mengaku duda anak satu."

"Katanya mau lamar saya," kata dia.

Untuk meyakinkan EI, Anwar mengirim foto KTP dan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai personel Polres Aceh Tengah.

Saat dijanji akan dinikahi, EI sempat ragu karena EI merupakan wanita yang tinggal di kampung dan berpendidikan rendah, sedangkan Anwar adalah seorang polisi.

Tapi Anwar mengaku, perbedaan tersebut tak menjadi masalah.

"Saya sempat bilang, saya ini orang berpendidikan rendah."

"Tapi dia bilang, tidak masalah," kata dia.

Untuk meyakinkan EI, Anwar akan pindah tugas ke Polda Sulsel supaya bisa bertemu.

Perpindahan itulah menjadi awal kehancuran bagi EI.

Anwar menjadikan EI sebagai sumber keuangan dan permintaannya selalu dituruti.

Saat sedang mengurus perpindahan di Aceh Tengah, Anwar mengaku mendapat kendala keuangan.

Anwar lalu meminta uang puluhan juta Rupiah untuk biaya pengurusan administrasi.

Baca juga: Si Kembar Rihana-Rihani Hari Ini Jalani Sidang Perdana Kasus Penipuan iPhone

"Itu Rp 60 juta lebih, beberapa kali saya transfer ke rekening yang beda-beda nama," ujarnya.

Setelah administrasi selesai, Anwar mengaku sudah berangkat ke Makassar.

Namun saat sedang perjalanan, Anwar mengaku menabrak seseorang.

Korban minta ganti rugi puluhan juta Rupiah.

Jika tidak, maka Anwar akan ditahan.

"Saya transfer lagi saat dia akan ditahan karena menabrak orang di jalan menuju Makassar," ujarnya.

Setelah menabrak, Anwar minta lagi uang jutaan Rupiah untuk biaya transportasi mobil yang dibawanya masuk ke Makassar.

Di bandara, Anwar kembali mengaku ditahan dan harus membayar lagi untuk mobilnya.

Korban transfer lagi sejumlah uang.

Setelah tiba di Makassar, Anwar kemudian mengaku sedang mengurus penerimaannya di Polda Sulsel.

"Dia telepon lagi, katanya sudah tiba di Polda Sulsel."

"Katanya sedang mengurus penerimaannya," katanya.

Anwar kemudian menyampaikan, jika polisi-polisi di Polda Sulsel rata-rata baik.

Pasalnya, dia disambut baik dan pengurusannya adminitrasinya lancar.

Baca juga: Kapolres Blora Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Penipuan

Hanya saja, Anwar mengaku butuh uang lagi untuk penempatannya.

"Saat di Makassar, saya tidak pernah diajak ketemuan."

"Dia minta ditransferkan uang, karena hari itu juga mau dipakai," ujarnya.

Uang yang diminta Anwar di Makassar untuk membeli seragam baru dan sewa kos-kosan.

Meski hasil gadai tanah orangtua EI sudah habis, namun Anwar masih minta uang.

Anwar mengatakan, segera gadaikan SK-nya untuk bayar utang-utangnya ke EI.

"Dia bilang, nanti SK-nya dikasih masuk jaminan untuk lunasi semua uang yang diambil," katanya.

Setelah EI tak mampu lagi menuruti permintaan Anwar, pelaku langsung nonaktifkan ponsel.

EI terakhir komunikasi dengan Anwar pada akhir pekan lalu.

"Jadi dia matikan hapenya."

"Di situlah saya curiga (ditipu)," kata dia.

Sebelum memutuskan melapor ke Polda Sulsel, EI beberapa kali mencoba hubungi Anwar namun terus gagal. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ditipu Seorang Pria Mengaku Anggota Polisi, Janda di Kabupaten Gowa Kehilangan Uang Puluhan Juta

Baca juga: Curhatan Korban Begal Viral di TikTok, Ngaku Dipalak Oknum Polisi Rp 1 Juta Buat Uang Bensin

Baca juga: Fans Manchester United Serang Jadon Sancho, Perseteruan dengan Erik ten Hag Makin Memanas

Baca juga: Kapolres Purworejo AKBP Victor Ziliwu Terlibat Kasus, Kini Resmi Dicopot, Pindah Yanma Mabes Polri

Baca juga: Dongeng Sebelum Tidur Tiga Anak Berterimakasih Kepada Orangtua

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved