Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Siswa SMP Cilacap Dibully

Hindari Trauma, Siswa SMP Korban Perundungan di Cilacap Akan Didampingi Petugas Dinas KB PP & PA

FF, seorang siswa berusia 13 tahun yang bersekolah di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, telah menjadi korban tindakan perundungan

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: muh radlis
Ist Humas Polresta Cilacap
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar saat menjenguk lima anak yang terlibat dalam kasus perundungan siswa, Rabu (27/9) sore. Kelima anak saat ini sedang diamankan polisi di Mapolresta Cilacap. 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - FF, seorang siswa berusia 13 tahun yang bersekolah di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap, telah menjadi korban tindakan perundungan yang dilakukan oleh teman sekolahnya.

Saat ini, korban sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Margono Soekarjo di Purwokerto.

Korban FF telah menjalani visum medis untuk memeriksa sejumlah luka yang dideritanya akibat tindakan penganiayaan yang terekam dalam sebuah video.

Video tersebut menjadi bukti kejadian perundungan yang telah menghebohkan banyak pihak.

Pj Bupati Cilacap, Yunita Dyah Suminar, memastikan bahwa pihaknya, melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KB, PP & PA), akan memberikan pendampingan secara psikologis kepada korban FF.

Pendampingan ini bertujuan untuk membantu korban mengatasi dampak psikologis dari insiden perundungan yang dialaminya.

Yunita Dyah Suminar menekankan pentingnya pendampingan psikologis dalam kasus-kasus seperti ini untuk mencegah korban merasa traumatik akibat peristiwa yang mereka alami.

Dukungan psikologis ini diharapkan dapat membantu korban dalam pemulihannya.

"Maka yang utama bagi kami semua di Kabupaten Cilacap adalah bagaimana korban bullying itu ditangani terlebih dahulu.

Jadi yang pertama tentu secara medis, harus dilakukan visum.

Kemudian secara psikis kami dan Dinas KB, PP & PA akan terus dampingi supaya tidak terjadi trauma," jelasnya saat konferensi pers, Rabu (27/9).

Dalam kesempatan itu Yunita juga sempat mengapresiasi peran Polresta Cilacap yang telah gerak cepat melakukan berbagai tindakan terhadap pelaku bullying.

Mulai dari pengamanan hingga pemrosesan hukum lebih lanjut.

Yunita menuturkan, bahwa upaya selanjutnya yang dilakukan Pemkab Cilacap adalah melakukan koordinasi dengan seluruh Kepala SMP, SMK dan SMA di Kabupaten Cilacap.

Tujuanya agar kejadian serupa tidak terulang kembali di wilayah Kabupaten Cilacap.

Atas kejadian itu, ia pun meminta bantuan dari seluruh masyarakat Kabupaten Cilacap terutama orang tua siswa untuk sama-sama kompak melakukan pendampingan terhadap anak-anak.

"Jadi bukan karena ada kejadian ini lalu mendampingi, tetapi selama anak-anak ini sekolah ya tentu tanggung jawab kita bersama.

Bukan tanggung jawab sekokah saja, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat," tutur Yunita.

Yunita menambahkan, pihaknya pun begitu prihatin atas kejadian perundungan yang membuat geger masyarakat.

Terlebih pelaku dan korban adalah anak remaja yang masih duduk dibangku SMP.

Kejadian itu tentunya juga menjadi bahan evaluasi bagi Pemkab Cilacap dalam pendampingan terhadap anak-anak.

"Prihatin terhadap kejadian ini, tetapi tidak hanya prihatin kita harus terus evaluasi dan terus melakukan hal-hal yang perlu kita lakukan bersama-sama untuk mengedukasi dan mendampingi anak-anak kita," tegas Yunita. 

Seperti yang diketahui, kasus perundungan siswa SMP di Cilacap saat ini menjadi sorotan.

Dalam video berdurasi 4 menit 15 detik yang viral itu mempertontonkan aksi penganiayaan yang dilakukan siswa bertopi hitam terhadap korban FF.

Aksi perundungan dan penganiayaan itu dilakukan akibat tersangka MK merasa kesal karena korban mengaku sebagai bagian dari kelompok remaja yang ia pimpin. 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved