Hashim Djojohadikusumo Sebut Gibran Sosok yang Layak Jadi Cawapres Prabowo

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Hashim Djojohadikusumo, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, menyampaikan pandangannya tentang kemungkinan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden yang potensial mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024.

Menurut Hashim, Gibran memiliki kapasitas untuk melengkapi pengalaman yang luas yang telah dimiliki Prabowo Subianto dalam politik Indonesia.

Sebagai seorang Wali Kota Surakarta, Gibran juga dianggap sebagai figur yang mampu menggabungkan aspirasi dan ide-ide generasi muda di Indonesia.

"Menurut saya, tidak ada lagi rahasia bahwa Mas Gibran adalah salah satu calon wakil presiden," ujar Hashim dalam sebuah konferensi pers di "Millennial Fest 08" yang berlangsung di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Surabaya pada Jumat (29/9/2023).

"Sebagai seorang politikus senior, Pak Prabowo berusia 72 tahun dan telah melalui beragam pengalaman dalam politik. Sementara itu, Mas Gibran berusia sekitar 35 atau 36 tahun, jika tidak salah, ini bisa menjadi sebuah keseimbangan yang sangat baik."

"Dalam hal pengalaman, mungkin Mas Gibran masih kurang berpengalaman, tetapi sebagai wakil presiden selama lima tahun atau lebih, dia dapat mengembangkan pengalaman politiknya," tambahnya.

Namun, Hashim juga mencatat bahwa peluang Gibran, yang merupakan adik Prabowo Subianto, untuk terlibat dalam kontestasi pemilihan kepala negara pada tahun depan masih bergantung pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batasan usia calon presiden dan wakil presiden.

"Semuanya akan tergantung pada keputusan MK yang kita semua tunggu," ungkapnya.

Selain itu, Hashim juga menyebutkan beberapa nama lain yang sering dikaitkan dengan posisi calon wakil presiden dari calon presiden yang akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Selain Mas Gibran, tidak ada lagi rahasia, nama-nama seperti Pak Erick Thohir, Mbak Khofifah, yang merupakan Ibu Gubernur Jatim, dan kemungkinan lainnya, seperti Pak Airlangga dari partai-partai pendukung, juga sering disebut-sebut," jelasnya.(*Kompastv)