Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Mahasiswi Uika Bongkar Aib Dosen Pembimbing, Sering Disuruh Kirim Foto Bugil Hingga Dirayu Ke Hotel

Heboh curhat seorang mahasiswi yang mendapatkan pelecehan dari dosen pembimbingnya karena disuruh kirim foto bugil hingga diajak ke hotel.

|
Editor: raka f pujangga
Thinkstock/AndreyPopov
Ilustrasi video pornografi 

TRIBUNJATENG.COM – Heboh curhat seorang mahasiswi yang mendapatkan pelecehan dari dosen pembimbingnya.

Curhat mahasiswi Universitas Ibn Khaldun Bogor (Uika) Bogor, Jawa Barat itu pun viral di media sosial.

Mahasiswi UIKA tersebut mengaku diminta dosennya untuk mengirim foto-foto tanpa busana.

Baca juga: Inilah Sosok Rose Aida, Buruh Cuci Yang Sering Dianggap Remeh Ternyata Mahasiswi Al-Azhar

Bahkan mahasiswi UIKA tersebut ngaku pernah di ajak bertemu di hotel.

Dugaan kasus pelecehan yang dilakukan dosen UIKA Bogor terhadap mahasiswinya itu diceritakan lewat unggahan akun TikTok bernama @mahasiswiuika.

Dalam video yang beredar itu, mahasiswa dari Fakultas Agama Islam UIKA Bogor menceritakan pengalamannya mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari seorang dosen yang dikenal dengan inisial MDR.

Dalam video TikTok tersebut, mahasiswa tersebut menyatakan bahwa dia telah memutuskan untuk berbicara terbuka karena tidak tahan lagi dengan situasi yang terjadi.

Dia merasa heran dengan tindakan dosennya yang secara berulang kali memintanya untuk melakukan panggilan video.

Dalam video tersebut, pengunggah, yang diduga sebagai korban, menjelaskan secara rinci tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh dosen MDR terhadapnya.

Selain panggilan video, dosen tersebut sering meminta korban untuk mengirim foto tanpa busana melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Tindakan tersebut mencakup pengiriman pesan atau pesan suara yang meragukan, dengan sebutan "yang" atau "yg."

“Chatting WA dengan menyuruhku mengirimkan fotoku tidak berbusana. Terkadang mengirim pesan atau pesan suara dengan sebutan ‘yang/yg’,” tulisnya.

Dosen MDR juga terlibat dalam tindakan yang lebih serius, seperti mengajak korban bertemu di luar kampus, seringkali di tempat yang sepi dan jauh dari pandangan orang lain.

“Mengajak bertemu berdua di luar kampus. Entah itu di Puncak, Reddorz, Bekasi, Sukabumi. Yang jelas, mengajak untuk bertemu berdua di tempat sepi yang jauh dari mahasiswa,” sambungnya.

Selain itu, dosen tersebut juga diduga melakukan tindakan tidak senonoh dengan mengarahkan pandangan matanya ke arah dada ketika bertemu dengan mahasiswi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved