Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Pengakuan Melati, Pelaku Prostitusi Online di Semarang, Cari Mangsa dengan Berpindah-pindah Hotel

Prostitusi online melalui aplikasi marak di Kota Semarang. Cara demikian lebih sulit diberantas atau dijerat hukum.

KOMPAS.com/Achmad Faizal
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Prostitusi online melalui aplikasi marak di Kota Semarang. Cara demikian lebih sulit diberantas atau dijerat hukum.

Karena mereka secara pribadi menawarkan diri melalui aplikasi tertentu.

Kemudian pria hidung belang memesan jasa seks tersebut melalui aplikasi.

Baru kemudian transaksi bertemu secara offline di hotel.

Tribunjateng.com melakukan penelusuran dan bertemu dengan pelaku prostitusi online, atau Pekerja Seks Perempuan (PSP).

Mereka mengaku tinggal di hotel atau apartemen.

Bahkan mereka dengan bebas memasukkan tamu laki-lakinya ke dalam kamar.

Begitu masuk ke aplikasi Michat segera disambut penawaran bermacam-macam oleh PSP lengkap dengan tarifnya.

Pada aplikasi itu berderet wanita penjaja seks yang menawarkan jasa tanpa perantara muncikari.

Rata-rata wanita penjaja seks itu menawarkan tarif kencan kilatnya kepada pria hidung belang kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta dan dibayar di tempat.

Tarif yang ditawarkan sudah termasuk kamar hotel.

Setelah ada kesepakatan tarif, sang wanita menunjukkan lokasi hotel yang digunakan untuk kencan kilat.

Tarif yang telah disepakati itu dibayar setelah berkencan.

Melati seorang wanita penjaja seks membuka praktiknya di kamar hotel di Kota Semarang.

Melati mengaku merasa aman membuka praktik di kamar hotel.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved