Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Daya Beli Masyarakat Melemah, Industri Makanan Minuman Khawatir

lonjakan harga kebutuhan pokok membuat daya beli masyarakat menurun, dan menyebabkan pengurangan konsumsi pangan sekunder.

Editor: Vito
Hobi Industri/PEXELS
ilustrasi - produk makanan minuman di satu minimarket 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Daya beli mayarakat menengah bawah yang mulai menunjukkan pelemahan membuat industri makanan minuman di dalam negeri mulai ketar-ketir.

Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman mengatakan, saat ini pelaku usaha industri makanan minuman mulai merasakan kondisi pasar yang mulai sepi dalam beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan pengamatannya, hal itu disebabkan lonjakan harga kebutuhan pokok, sehingga membuat daya beli masyarakat menurun, dan menyebabkan pengurangan konsumsi pangan sekunder.

"Setelah kami amati ternyata memang kelas menengah bawah ini daya belinya sedikit turun, karena mungkin makanan pokok naik luar biasa. Misalnya beras, minyak goreng, telur, daging dan gula," katanya, dalam acara d'Mentor, Jumat (6/10).

"Sehingga mereka tentu untuk mempertahankan hidupnya, mereka mengurangi konsumsi pangan sekunder. Tentunya hal ini akan berpengaruh," sambungnya.

Tak hanya harga-harga kebutuhan pokok, Adhi menuturkan, biaya transportasi dan logistik juga mengalami kenaikan, sehingga masyarakat menengah-bawah mulai menahan konsumsinya.

Padahal, dia menambahkan, konsumsi masyarakat menengah bawah cukup besar kontribusinya, yakni mencapai 70 persen.

Tak hanya masyarakat menengah bawah, Adhi menuturkan, kalangan menengah atas juga mulai lebih selektif dalam membelanjakan uangnya.

Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya kalangan menengah-bawah agar tidak menggerus kinerja di sektor indusri makanan minuman.

"Kita harus waspada, jangan sampai terus menerus (daya beli menurun-Red), karena kelas menengah bawah ini cukup besar jumlahnya, sekitar 70 persen. Pemerintah harus jaga kelas menengah bawah ini jangan sampai berkelanjutan," tandasnya. (Kontan.co.id/Dendi Siswanto)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved