Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Oknum Guru SMA Merundung Siswa Cuma Anak Petani Bukan Panglima

Seorang guru SMA melakukan perundungan ke siswa dengan kata-kata mengucilkan profesi bapak sebagai petani, bukan panglima.

|
handout dna
Seorang guru SMA melakukan perundungan ke siswa dengan kata-kata mengucilkan profesi bapak sebagai petani, bukan panglima. 

TRIBUNJATENG.COM - Oknum guru di SMA Negeri 3 Kabupaten Takalar, terlibat dalam insiden bullying terhadap seorang siswa, yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Dilansir Tribun Timur, Ilham, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Takalar, memberikan kronologi peristiwa ini berdasarkan pengakuan oknum guru lelaki tersebut.

Semuanya dimulai ketika pelajaran berlangsung dalam bentuk diskusi di dalam kelas.

Baca juga: Pelaku Perundungan Siswi SMP Sragen Dinyatakan Sudah Drop Out: Mohon maaf, dari keluarga broken home

Dalam sesi diskusi tersebut, ada siswa yang melakukan presentasi dan ada kelompok siswa lain yang bertanya.

Pada tahap pertanyaan, oknum guru tersebut memberikan instruksi agar siswa yang melakukan presentasi menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok penanya.

Namun, sayangnya, siswa tersebut kesulitan memberikan jawaban tepat, dan mungkin karena menunggu terlalu lama, guru tersebut akhirnya kehilangan kesabaran dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

Oknum guru tersebut diduga menghina pekerjaan orang tua siswa tersebut yang bekerja sebagai petani, bukan panglima.

Ilham menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada hari Kamis, 5 Oktober 2023.

Setelah peristiwa tersebut, oknum guru itu dipanggil ke kantor Kepsek untuk menjelaskan tindakannya.

Di sana, Kepsek, bersama dengan wakil kurikulum dan pengawas pembina, melakukan wawancara dengan oknum guru tersebut.

Kepsek memberitahu guru tersebut bahwa tindakannya termasuk dalam kategori perundungan atau bullying.

Kepsek juga menjelaskan bahwa guru tersebut merasa bersalah atas tindakannya.

Selain guru, dua siswa laki-laki dan dua siswi juga dipanggil untuk bertemu dengan Kepsek.

Mereka diwawancarai bersama pengawas, dan mereka mengungkapkan bahwa awalnya mereka merasa tidak nyaman, namun setelah satu jam pendampingan, mereka akhirnya memaafkan guru tersebut.

Namun, mereka juga menyampaikan bahwa mereka tidak ingin lagi guru tersebut mengajar di kelas mereka.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved