Inilah Awal Mula Konflik Palestina-Israel Terjadi, Sudah Bertentangan Setelah Perang Dunia 1

Dalam gelombang migrasi ini, mereka menemui perlawanan dari warga Palestina.

Warga Palestina khawatir dengan perubahan demografi negara mereka dan penyitaan tanah mereka oleh Inggris untuk diserahkan kepada pemukim Yahudi.

Berdasarkan artikel media asing Aljazera, ketegangan ini menyebabkan Pemberontakan Arab, yang berlangsung dari tahun 1936 hingga 1939.

Pada April 1936, Komite Nasional Arab yang baru dibentuk meminta warga Palestina untuk melancarkan pemogokan umum, menahan pembayaran pajak dan memboikot produk-produk Yahudi.

Pemogokan selama 6 bulan tersebut ditindas secara brutal oleh Inggris, yang melancarkan kampanye penangkapan massal dan melakukan penghancuran rumah, sebuah praktik yang terus diterapkan Israel terhadap warga Palestina hingga saat ini.

Perang 6 Hari

Perang ini dimulai ketika Israel menanggapi ancaman militer dari negara-negara Arab sekitarnya.

Israel berhasil merebut wilayah-wilayah strategis, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi Golan.

Pada tahun 1970-an dan seterusnya, pemerintah Israel mulai membangun pemukiman di Tepi Barat yang diambil alih dari Yordania setelah Perang Enam Hari

Pemukiman ini menjadi salah satu sumber ketegangan utama.

Intifada Pertama (1987-1993) dan Perjanjian Oslo:

Intifada Pertama adalah gelombang protes dan kekerasan oleh warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Perjanjian Oslo (1993) menciptakan Otoritas Palestina sebagai upaya untuk mencapai solusi dua negara.

Intifada Kedua (2000-2005):

Intifada Kedua melibatkan serangkaian serangan teroris oleh Palestina dan operasi militer oleh Israel.