GAWAT! 7 Pelaku Rudapaksa Bocah Difabel Masih Berkeliaran di Blora, Korban Siswi SMP Ini Lagi Hamil

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kasus dugaan pemerkosaan seorang bocah difabel berstatus pelajar SMP yang mengakibatkan kehamilan masih belum menemui titik terang. 

Sebagai pendamping, LBH Kinasih mengungkap bahwa pelaku atau predator tersebut masih berkeliaran di wilayah Blora.

Terhitung, ada 7 pelaku yang diduga terlibat dalam kasus ini. 

Hingga kini, Polres Blora sedang melakukan penyidikan.

Baca juga: Pengisian Enam Kepala Dinas yang Kosong di Blora Tunggu Persetujuan KASN

Baca juga: Kisah Siswi SMP Difabel Blora Hamil Tua Hasil Pelecehan 7 Pemuda Bejat: Tukang Cuci Mobil

Direktur Utama LBH Kinasih, Agus Susanto mengatakan, para terduga pelaku tersebut masih berkeliaran di wilayah setempat. 

Pihaknya khawatir, jika masih berkeliaran bisa menambah banyak korban. 

‘’Dari kesaksian korban, salah satu pelaku itu ada yang bekerja di tempat pencucian mobil di wilayah Kecamatan Cepu," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (12/10/2023).

"Saat ini, yang lain juga masih belum tahu keberadaannya."

"Kami sudah lapor dan Polres Blora sedang lakukan penyidikan,’’ imbuhnya.

Agus Susanto mencoba menerangkan kronologis kejadian. 

Menurut keterangan dari korban, korban dibujuk dengan iming-iming diberikan sejumlah uang. 

Agus juga menyampaikan, salah satu terduga adalah orang dekat korban. 

Baca juga: Dewan Apresiasi Pertanian Organik Gagasan Pemkab Blora: Bila Datangkan Manfaat Kami Dukung

Baca juga: Wabup Blora Etik Soal Aksi Bagi-bagi Uang Rp 220 Juta ke Kader PDIP: Itu Bukan Uang Negara

‘’Korban ini seorang anak yatim."

"Salah satu terduga pelaku itu berusia 60 tahun atau kakek-kakek."

"Dia diiming-imingi uang untuk melayani hawa bejatnya,’’ ungkapnya.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet mengatakan, memang kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh pihaknya. 

‘’Statusnya sidik."

"Tunggu saja dalam pekan ini ada progres,’’ jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Luluk Kusuma mengatakan, telah melakukan pendampingan terhadap korban. 

Pihaknya telah menurunkan tim untuk setiap saat mendampingi korban. 

‘’Kami sudah tangani psikologis korban dengan pihak RSUD,’’ tuturnya. (*)

Baca juga: Pemkab Pekalongan Ambil Alih Jalan Poros Desa, Bupati Fadia Arafiq: Supaya Bisa Segera Diperbaiki

Baca juga: Tok! Mantri Penyuntik Mati Kepala Desa Karena Selingkuh Dengan Istrinya Divonis Lebih Ringan 3 Tahun

Baca juga: FK Metra Karanganyar Raih Juara Harapan I Dalam Lomba Pertunjukan Rakyat

Baca juga: Pemasangan Chattra Candi Borobudur : Kami Gandeng BRIN karena Ini Bangunan Warisan Dunia