Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Keuntungan Petani Meningkat Berkat Bendung Logung Kudus, Suplai Air Lancar

Kehadiran Bendungan Logung yang dibangun Pemerintah Pusat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) kini mulai dirasakan para petani

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: m nur huda

Selain menjadi penyuplai lahan pertanian, Bendungan Logung juga diproyeksikan menjadi penyuplai kebutuhan air baku industri, pengendali banjir dan menyimpan potensi destinasi wisata baru. 

Diusulkan Pembuatan Embung Kecil

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan menyampaikan, saat ini adalah masa dampak musim kemarau panjang.  

Dia memastikan, kebutuhan suplai air bagi lahan pertanian masih bisa dicukupi melalui Bendungan Logung. 

Kata dia, saat ini metode irigasi dilakukan dengan sistim gilir, mengingat kondisi cuaca panas dengan tingkat penguapan yang tinggi. 

Pengairan lahan pertanian dilakukan bergilir dari satu hamparan ke hamparan lainnya. Dalam satu hamparan dilakukan pengairan maksimal selama 7-10 hari agar air bisa masuk ke lahan pertanian lebih optimal. Selanjutnya digilir di lahan pertanian lain secara berkala. 

Pengairan sistim gilir ini dilakukan untuk menekan potensi kehilangan air saat pengairan berlangsung. Namun, sistim irigasi tetap berjalan maksimal agar petani bisa panen dengan kualitas bagus.

Agus menyebut, pemerintah daerah didorong agar bisa membuat embung-embung kecil di beberapa lokasi sebagai penampungan air berskala kecil. 

Terutama di daerah yang belum terjangkau oleh saluran irigasi Bendungan Logung. 

Pemerintah daerah bisa bekerjasama degan pemerintah desa agar bisa membuat embung kecil dengan memanfaatkan lahan desa. Tujuannya untuk menyuplai air di wilayah yang belum terjangkau Bendungan Logung. Satu embungnya diprogram bisa mengairi lima hektare lahan pertanian. 

"Rencananya juga diusulkan pembangunan long storage atau parit panjang untuk tampungan air. Ini bertujuan sebagai alternatif menyuplai air saat masa penyemaian awal di musim kemarau. Ini sudah ada di Ngemplak namun belum maksimal. Diusulkan kembali di beberapa lokasi, seperti contoh Bulungcangkring," tuturnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved