Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Tim Fasda Tanoto Foundation di Tegal Ini Tawarkan Big Book untuk Tingkatkan Minat Baca Siswa SD

Tim Fasilitator Daerah (Fasda) Perubahan bernama The Big Book bentukan dari Tanoto Foundation membuat media

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG
The Big Book bagian Tim Fasda Perubahan Tanoto Foundation di Kabupaten Tegal saat beberkan proyeknya dalam program Tribun Jateng berjudul Ngopi Gayeng 'Ngobrol Pintar Guru Jateng'. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim Fasilitator Daerah (Fasda) Perubahan bernama The Big Book bentukan dari Tanoto Foundation membuat media pembelajaran untuk peningkatan kapasitas guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tegal.


Mereka memberikan pelatihan pembuatan big book atau buku besar sebagai sarana pembelajaran guru bagi siswa kelas 1 dan 2 SD. 


Tim Fasda The Big Book ini terdiri dari lima orang, meliputi Juni Tri Setiyono, Desy Eka Purnami, Imam Heru Setiawan, Agus Riyanto, dan Ibratun Nur Hidayah. 


Ada berbagai pengalaman yang dialami oleh Tim Fasda bentukan Tanoto Foundation tersebut. 

 

Pengalaman itu diceritakan oleh Juni Tri Setiyono dan Desy Eka Purnami dalam program Tribun Jateng berjudul Ngopi Gayeng 'Ngobrol Pintar Guru Jateng'.


Ketua tim sekaligus guru SDN Danawarih 03, Juni Tri Setiyono mengatakan, kelompoknya yang bernama The Big Book merupakan bagian dari Tim Fasda Perubahan bentukan Tanoto Foundation


Kelompoknya fokus membuat proyek dan memberikan pelatihan bagi guru siswa kelas 1 dan 2 SD di Kecamatan Balapulang, Bojong dan Kedungbanteng Kabupaten Tegal.


"Proyek yang kami laksanakan ini adalah pembuatan media ajar buku besar atau big book. Buku cerita anak-anak dengan font besar dan bergambar besar untuk kelas awal, kelas 1 dan 2 SD," katanya. 


Juni mengatakan, tujuan dari media pembelajaran dengan buku besar ini adalah untuk meningkatkan minat baca anak. 


Anak-anak di usia tersebut biasanya masih susah mengeja, maka nanti guru yang akan membantu dengan buku besar tersebut. 


Selain itu, guru-guru mendapatkan pelatihan untuk membuat buku besar dengan mengangkat kearifan lokal, mulai dari kuliner hingga destinasi wisata di Kabupaten Tegal. 


"Contohnya kemarin di Kedungbanteng itu, ada guru yang membuat rancangan tentang cerita kuntulan. Kuntulan itu seni bela diri yang dilakukan dengan tarian diiringi musik," ujarnya. 


Menurut Juni, target atau goal dari pelatihan pembuatan buku besar ini hingga proses cetak dan pengarsipan secara digital. 


Sehingga media pembalajaran bisa diakses oleh semua guru di Kabupaten Tegal, bahkan se- Indonesia. 


"Jadi kami berharap nantinya bisa diakses oleh semua guru. Lalu karya-karya guru tersebut juga bisa dikenang," ungkapnya. 


Anggota The Big Book sekaligus guru SDN Karangjambu 02, Desy Eka Purnami mengatakan, materi atau isi dari big book ini beragam, bisa berupa hal-hal yang dekat dengan kehidupan siswa. 


Sehingga tidak sedikit guru-guru yang mengangkat tema seperti makanan khas atau situs dan wisata di Tegal.


Ia bersyukur, selama pelaksanaan pendampingan terhadap guru-guru tidak ada kendala. 


Karena koordinasi dapat berjalan lancar dan masing-masing guru sudah memiliki kelebihan sendiri-sendiri. 


"Big book ini karakteristik utakanya ada pada tulisan besar dan gambarnya. Tujuannya untuk menarik siswa membaca. Ketika siswa melihat gambarnya menari, harapannya akan timbul daya tarik untuk membaca," jelasnya. 


Desy mengatakan, big book ini juga menjadi media atau alat belajar membaca yang menyenangkan bagi anak. 


Ia mengatakan, kelompoknya belum lama ini juga telah menyelenggarakan workshop bagi guru-guru, baik secara daring maupun tatap muka.


Ia bersyukur acara berjalan lancar dan sukses.


"Jadi workshop itu kemarin ramai. Teman-teman guru mempresentasikan sudah menulis ceruta seperti ini dan sebagainya. Total peserta sebanyak 109 orang," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved