Berita Pekalongan
Sosok Candra Saputra, Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan yang Hampir Jual Ginjal karena Utang
Candra Saputra, tokoh pemuda Kabupaten Pekalongan yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Candra Saputra, tokoh pemuda Kabupaten Pekalongan yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, telah melewati perjalanan hidup yang inspiratif.
Sebelum meraih kesuksesan sebagai anggota dewan, Candra menghadapi tantangan yang tak terbayangkan, termasuk hampir menjual ginjalnya untuk melunasi hutang kampanye Pemilihan Calon Legislatif (Caleg) 2014 di Kabupaten Pekalongan.
Selain itu juga mendapatkan suara terbanyak pada pileg tahun 2019.
Candra Saputra berbagi kisahnya dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Jateng pada Minggu (15/10/2023), mengungkapkan bagaimana perjalanan hidupnya membawanya ke posisi saat ini sebagai anggota DPRD Kabupaten Pekalongan 2024.
Perjalanan karirnya dimulai saat Candra bekerja selama 10 tahun sebagai staf ahli di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, di Jakarta. Pengalaman tersebut memupuk tekadnya untuk menjadi pengabdi masyarakat.
"Saya sebenarnya bukan warga asli Pekalongan, tetapi istri saya berasal dari sini, sehingga saya menjadi warga Kabupaten Pekalongan," kata Candra Saputra.
Melihat kebutuhan masyarakat Kabupaten Pekalongan akan sosok yang dapat mewakili aspirasi mereka, Candra dan istrinya, Shinanta, merasa tergerak untuk menjadi pengabdi masyarakat dan berjuang untuk menyuarakan aspirasi warga.
"Alhamdulillah, pada tahun 2019, saya dan istri saya menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan," tambahnya.
Menurut Candra, kesuksesan ini adalah berkat rahmat Allah subhanahu wa ta'ala dan dukungan langsung dari masyarakat yang melihatnya sebagai wakil rakyat yang peduli dan mengabdi.
"Cara pandang masyarakat saat ini telah berkembang, mereka lebih cerdas dalam memilih wakil rakyatnya. Mereka tidak lagi memandang partai politik, tetapi fokus pada figur dan pemimpin yang mampu mewakili aspirasi mereka," ungkapnya.
"Tren figur inilah yang terjadi di Kabupaten Pekalongan. Alhamdulillah dengan program-program kami, dan turun langsung ke masyarakat. Masyarakat alhamdulillah, memberikan amanah dan percaya kepada kami."
"Jadi, disini fungsinya kita turun ke masyarakat meyakinkan masyarakat dengan program dan komitmen kita," ujarnya.
Saat berjuang mendapatkan keberhasilan, pasti ada kendala bahkan dulu sempat hampir menjual organ tubuhnya karena terlilit hutang pada pileg 2014.
Pada saat hendak menjual ginjalnya, ia pun harus pergi ke Jakarta, dan tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menjual ginjalnya kepada seseorang.
Raa Cha Suki & BBQ Buka Gerai di Pekalongan, Rudy Hartanto: Jadi Warna Baru Kuliner Kota Batik |
![]() |
---|
SELAMAT, Kota Pekalongan Tertinggi se Jawa Tengah Hasil Penilaian Layanan Publik |
![]() |
---|
Bupati Pekalongan Fadia : Hadapi Tugas Paskibraka dengan Senyum dan Percaya Diri |
![]() |
---|
500 Offroader Ramaikan Baksos Pastriad, Bupati Pekalongan Fadia Serahkan Bantuan ke Masjid Al-Amin |
![]() |
---|
Ismanto, Buruh Bergidik Ditagih Rp 2,8 Miliar: Nama Saya Jelas Disalahgunakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.