Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Sosok Dokter Ini Ungkap Bahaya Rumput Fatimah Bagi Ibu Hamil, Bisa Kehilangan Janin dan Nyawa

Sebuah kisah tragis mengenai seorang ibu muda yang kehilangan bayi dan nyawanya setelah melahirkan telah mencuat ke permukaan.

Editor: muh radlis
TikTok/dr.intanrachmita
Dokter Intan kisahkan pasiennya kehilangan bayi dan nyawanya gara-gara mengikuti kebiasaan orang tua di zaman dulu minum air rumput fatimah jelang melahirkan. 

TRIBUNJATENG.COM - Sebuah kisah tragis mengenai seorang ibu muda yang kehilangan bayi dan nyawanya setelah melahirkan telah mencuat ke permukaan.

Tragedi ini dimulai dari kebiasaan orang tua di zaman dulu yang diikuti oleh sang ibu muda jelang kelahiran.

Namun, tidak disangka, tindakan ini justru berdampak negatif, berujung pada kehilangan nyawa dan kebahagiaan seorang ibu.

Kisah ini dibagikan oleh Dokter Intan Rachmita melalui platform media sosial TikTok pada Kamis (12/10/2023).

Dokter Intan bercerita bahwa pada saat itu, ia sedang bertugas di sebuah rumah sakit ketika mendadak diminta untuk menangani seorang ibu muda yang mengalami komplikasi serius saat melahirkan.

"Ibu berusia 23 tahun dengan kehamilan 41 minggu, anak pertama, dan mengalami pendarahan hebat," ujar dokter Intan.

Ibu muda tersebut mengalami pendarahan parah, kehilangan kesadaran, tekanan darah rendah, dan kondisi pucat.

Dokter Intan menduga bahwa ibu tersebut mengalami robekan pada rahim, yang dalam istilah kedokteran disebut ruptur uteri, karena pendarahan yang sangat parah.

Namun, apa yang membuat cerita ini menjadi tragis adalah bahwa ibu tersebut mengalami hiperkontraksi rahim karena telah diberi air rendaman rumput Fatimah satu hari sebelumnya.

Di zaman dulu, orang-orang percaya bahwa rumput Fatimah bisa membantu memperlancar proses persalinan.

Namun, dalam rumput Fatimah terkandung hormon seperti oksitosin dan prolaktin yang dapat memicu kontraksi rahim.

Namun, kadar hormon dalam rumput Fatimah tidak dapat diukur dengan tepat, dan pemberian kadar oksitosin yang berlebihan dapat menyebabkan hiperkontraksi rahim.

Hiperkontraksi rahim dapat menyebabkan sobekan pada rahim dan hipoksia pada janin, yang berujung pada kematian.

Kondisi ibu muda tersebut memburuk, dan dokter kandungan menyarankan operasi pengangkatan rahim.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa janinnya telah meninggal dunia, dan ibunya terpaksa menjalani operasi pengangkatan rahim.

Halaman
12
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved