Inspirasi
Kisah Syahrial Berdayakan Ratusan Warga, Usaha Kerajinan Tas Anyaman Limbah Plastik Tembus Ekspor
Semula, pria asal Pati, Jawa Tengah itu menjadi reseller tas. Kini, ia berhasil produksi tas sendiri dengan memberdayakan ratusan warga.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Begitu pun saat mengikuti pameran UMKM pada rangkaian agenda Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Pertemuan Terkait Lainnya (55th ASEAN Economic Ministers’/AEM Meeting and Related Meetings) di Semarang bulan Agustus lalu, Kak Syam dilibatkan untuk unjuk gigi memperkenalkan produk-produk tas miliknya. Tas-tas tersebut telah menarik minat masyarakat lokal hingga mancanegara.
"Kegiatan Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 beberapa waktu lalu, ada yang booking dan ada yang terjual langsung. Memang target kami tamu dari ASEAN ini menjadi penghubung kami dengan buyer-buyer di daerah mereka, sehingga kami pun bisa menyiapkan kontainer,” ungkapnya.
Kini, seiring dengan meningkatnya permintaan anyaman tas berbahan limbah plastik itu, ia juga berencana memperluas pemberdayaan masyarakat ke kecamatan lain di Kabupaten Pati. Menurutnya, hal ini juga seiring dengan masih banyaknya potensi di daerah tersebut terutama dari segi karakteristik motif anyaman.
“Kedepan kami akan membentuk penganyam di daerah Tayu dan saat ini masih riset. Kami menyesuaikan market. Ketika permintaan market banyak, kami pun akan membuka untuk penganyam lebih banyak lagi. Tetapi ketika ada permintaan anyaman berbeda, kami akan melakukan riset dulu,” jelasnya.
Beri Nilai Tambah Para Perempuan Penganyam

Kegigihan Kak Syam dalam menekuni usaha tas anyaman dari limbah plastik ini sedikit banyak juga telah turut memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat desa di tiga kecamatan itu. Hal itu di antaranya diutarakan Sujinah (37), koordinator penganyam di Desa Sugihan, Kecamatan Winong.
Menurut Sujinah, ada 30 penganyam yang kini menjadi anggotanya. Setiap harinya, para penganyam itu menganyam di rumah masing-masing. Baru setelah anyaman berhasil menjadi tas, para penganyam menyetorkan kepada Sujinah. Penganyam pun mendapat upah.
Sujinah bilang, para anggotanya itu rata-rata merupakan ibu rumah tangga. Adapun sebagian lagi merupakan buruh tani. Pekerjaan menganyam itu menurutnya telah memberikan kebermanfaatan bagi warga desa. Terlebih di tengah cuaca panas ekstrem belakangan ini yang turut mengganggu aktivitas warga di luar rumah.
“Pekerjaan menganyam ini bermanfaat sekali bagi kami. Apalagi ini musim kemarau, pekerjaan susah. Namun kegiatan menganyam ini bisa terus berlanjut. Menganyam ini membantu penghasilan warga juga, sehingga bisa untuk menyambung hidup,”kata Sujinah dengan raut semringah.
Menurut koordinator penganyam di desa lain, Suparmi (39) yang merupakan warga Desa Karangwotan, Pucakwangi, para ibu rumah tangga melakukan pekerjaan menganyam bisa sambil bergantian melakukan pekerjaan rumah. Bahkan saat sedang bersantai bersama keluarga maupun tetangga, bisa dilakukan sembari menganyam.
Suparmi menyebutkan, para penganyam ini diberi upah antara Rp 6.000 – Rp 26.000 untuk hasil satu buah tas. Adapun besaran upah itu bergantung dari ukuran tas dan tingkat kerumitan penganyaman.
Ukuran tas mulai yang terkecil yakni S, M, M20, L, XL, hingga XL jumbo. Di samping itu, tak jarang pula ada pesanan ukuran tertentu sesuai permintaan konsumen.
Menurut Suparmi, tas yang terkumpul dari penganyam di rumahnya itu mencapai sekitar 700-1000 tas per minggu.
“Kalau tas sudah terkumpul, nanti pihak Syam’s Handicraft yang ambil ke sini. Biasanya, diambil seminggu tiga kali,” sebutnya.
Sriyatun (34) adalah satu di antara ibu rumah tangga yang menjadikan aktivitas menganyam ini sebagai pekerjaan sehari-hari. Bahkan sejak awal Syam’s Handicraft berdiri, ia sudah menjadikan pekerjaan itu sebagai penyambung hidup.
Kisah Firman Setyaji Bawa Karya Perajin Eceng Gondok di Tuntang Dipamerkan di Eropa |
![]() |
---|
Kisah Sukses Pedagang Bakso Gerobak yang Mampu Beli Rumah dan Mobil, Sehari Untung Rp 2 Juta |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif : Aron Biayai Kuliah dari Desain Logo dan Video Animasi |
![]() |
---|
4. Berawal dari Keisengan Pria Ini Raup Jutaan Rupiah |
|
---|
Wahai Pengemis, Seharusnya Anda Malu pada Mbah Tohari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.