Berita Blora
Kisah Misterius Serangan Hama Tikus Ghoib di Kendeng, Sutrisno : Susah Diterima Akal Sehat Manusia
Petani di wilayah lereng Pegunungan Kendeng pernah mengalami kejadian misterius dan sulit diterima akal sehat.
Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Petani di wilayah lereng Pegunungan Kendeng pernah mengalami kejadian misterius dan sulit diterima akal sehat.
Kejadian tersebut berupa serangan hama tikus di ladang jagung milik petani.
Namun bukan tikus seperti biasanya, karena gerombolan tikus yang menyerang ladang tersebut berjumlah sangat banyak.
Bahkan saking banyaknya, para petani menganggap hama tersebut sebagai hama goib.
Menurut Sutrisno, satu di antara petani di Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, peristiwa tersebut terjadi pada 2022 silam.
Ia juga mengatakan kejadian tersebut sulit diterima akal sehat manusia.
Pasalnya jumlah tikus terlampau banyak dan menghabiskan semua jantung dalam sekejap.
Bahkan, serangan tikus yang dianggap sebagai kisah misteri itu, membuat sejumlah petani mengalami gagal panen.
"Tahun kemarin ada tikus bergerombol menyerang tanaman jagung.
Jagung yang mau dibeli orang bahkan tidak jadi dipanen karena sudah habis dimakan tikus.
Warga percaya hal tersebut sebagai kejadian mistis,” jelas Sutrisno, Rabu (18/10/2023).
Ia mengatakan, kelompok tikus yang menyerang lahan petani di lereng Pegunungan Kendeng pada 2022, seperti gerombolan makhluk gaib yang kebetulan bisa dilihat para petani.
Jumlah tikus yang menyerang pun dianggap sangat banyak dan tidak masuk akal.
Bahkan, tikus-tikus itu mampu menghabiskan jagung di satu petak sawah hanya dalam waktu semalam.
"Ini tikusnya enggak takut manusia.
Satu petak habis semalam.
Tinggal tongkol jagungnya.
Tikus-tikus itu kayak migrasi.
Terlalu banyak," papar pria 36 tahun itu.
Sutrisno menduga tikus-tikus itu adalah serangan dari alam gaib karena ia dan para petani di lereng Pegunungan Kendeng tak mengetahui asal dan tujuan perginya tikus setelah menghabisi jagung.
Para petani mengaku heran dengan kejadian yang mengakibatkan gagal panen itu, lantaran sedekah bumi selalu digelar setiap tahun.
"Sedekah bumi selalu ada meski hanya sesederhana," imbunya.
Ia menambahkan, petani di lereng Pegunungan Kendeng selalu menggelar sedekah bumi dalam kondisi sesulit apa pun.
“Sedekah bumi kami gelar sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta, karena memberikan bumi dengan segala rezeki berupa hasil bumi untuk keberlangsungan hidup manusia,” tambahnya. (*)
Baca juga: Viral Grobogan! Pria Ludahi dan Tampar Lansia di Grobogan Berakhir Damai
Baca juga: PCNU Kota Pekalongan Ikut Baca Satu Miliar Salawat Nariyah Saat Hari Santri Nasional
Baca juga: Demi Taklukkan Kandang Banteng, Wasekjen Gerindra Sudaryono Ambil Alih Ketua DPD Gerindra Jateng
Baca juga: UPDATE Kebakaran PT Pura Masih Dalam Proses Pendinginaan
Cegah Sumur Minyak Ilegal, Belasan Paralon Penanda Calon Sumur Minyak Baru di Gandu Blora Dicabut |
![]() |
---|
Rumah Bambang Tri Mulyono di Blora Sepi, Keberadaannya Masih Misterius Usai Bebas Bersyarat |
![]() |
---|
Di Mana Bambang Tri Penulis Jokowi Undercover Setelah Bebas? Sempat Pulang ke Blora Lalu Menghilang |
![]() |
---|
Cegah Pencemaran Lingkungan, DLH Blora Dorong Pemenuhan Standar Teknis Sumur Minyak Warga |
![]() |
---|
DPUPR Blora Genjot Perbaikan Jalan, Target 69 Persen Jalan Mantap Tahun Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.