Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Nailil Tinggal Sendiri di Kampung Mati Semarang: Tak Ada Kisah Horor Sepeti di Konten Viral

Nailil satu-satunya warga yang tinggal di kampung mati Kelurahan Cepoko Semarang buka suara.

Editor: rival al manaf
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Rumah warga di perumahan yang disebut Kampung Mati di Desa Cepoko, Kota Semarang, Jawa Tengah 

TRIBUNJATENG.COM - Nailil satu-satunya warga yang tinggal di kampung mati Kelurahan Cepoko Semarang buka suara.

Ia menolak wilayahnya disebut kampung mati dan banyak kisah horor seperti di media sosial.

Permukiman yang disebut kampung mati tersebut berada di sudut Kota Semarang yang berbatasan dengan Kabupaten Ungaran, Jateng.

Baca juga: Tahun 1980 Dikenal Perumahan Elit, Tapi Sekarang Sering Disebut Kampung Mati, Begini Penampakannya

Baca juga: Cerita Kampung Mati di Semarang Ternyata Eks Perumahan Elit, Kini Sering Dibuat Konten Horor

Baca juga: Viral Video Kampung Mati di Cepoko Gunungpati Kota Semarang, Ini Fakta-faktanya

Kabar tersebut juga diperkuat dengan adanya lokasi kampung mati di Kelurahan Cepoko jika dilihat dari aplikasi Google Maps. 

Kompas.com sudah menelusuri keberadaan permukiman yang disebut kampung mati itu dan berhasil bertemu dengan satu-satunya warga yang saat ini masih beraktivitas di permukiman. 

Jika dilihat, permukiman tersebut memang banyak bangunan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah juga sudah tertutup rumput ilalang.

Selain itu, atap rumah tersebut juga banyak yang sudah roboh. 

Nailil (23), warga yang masih tinggal di permukiman tersebut mengatakan, banyak orang yang membuat konten horor di tempat tersebut tanpa seizin dirinya.

Hal itu membuatnya menjadi risih. 

"Terganggu dengan adanya konten-konten horor itu. Apalagi, buatnya tanpa izin," kata Nailil, saat ditemui di rumahnya, Selasa (17/10/2023). 

Dia mengatakan, tempat tinggalnya mulai dibuat konten sejak dua tahun lalu.

Menurutnya, banyak informasi yang diunggah di media sosial yang justru tidak sesuai fakta. 

"Pada buat konten katanya horor, padahal saya di sini biasa saja. Tak ada kesan horor," kata dia. 

Nailil mengaku, sudah dua tahun tinggal di tempat tersebut.

Dia menempati satu rumah yang berada di bagian depan untuk digunakan sebagai gudang sekaligus kantor gas elpiji. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved