Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Prabowo Ingin Temui Megawati setelah Gandeng Gibran Jadi Bakal Cawapres

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku ingin bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keinginan itu disampaikan usai Pra

Editor: m nur huda
facebook/Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku ingin bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keinginan itu disampaikan usai Prabowo mendeklarasikan kader PDI-P yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presidennya. 

 

TRIBUNJATENG.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku ingin bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keinginan itu disampaikan usai Prabowo mendeklarasikan kader PDI-P yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presidennya.

“Saya sudah minta waktu untuk menghadap Ibu Mega. Masih menunggu,” kata Prabowo usai rapimnas Gerindra di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (23/10/2023). 

Prabowo pun belum dapat memastikan kapan pertemuan dengan Megawati akan terealisasi.

Diketahui, Gibran masih berstatus kader PDI-P saat diumumkan namanya oleh Prabowo sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Minggu (22/10/2023) malam. 

Namun, Gibran tak hadir saat pengumuman tersebut. Menurut Prabowo, Gibran tak hadir karena sedang berada di Solo untuk rapat membahas anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Meskipun pada Minggu pagi, Gibran sempat terpantau menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya. 

Menurut rencana, KIM akan mendaftarkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10).

Politik Dinasti

Selain itu, Prabowo Subianto merespons tudingan dinasti politik yang dilontarkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra Jokowi menjadi cawapresnya di Koalisi Indonesia Maju. 

Menurut Prabowo, semua yang ada di Indonesia ini sebenarnya melakukan praktik dinasti.

"Oh, dinasti. Semua dinasti, Bung! Semua dinasti, ya kan? Kita jangan cari yang negatif-lah. Cari yang positif, ya. Orang ingin berbakti apa salahnya, ya kan?" ujar Prabowo saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (23/10). 

Prabowo lantas mengakui dirinya turut terlibat dalam keluarga yang mempraktikkan dinasti.

"Saya juga dinasti. Saya anaknya Soemitro, cucunya Margono Djojohadikusumo. Paman saya gugur untuk RI. Kita dinasti Merah Putih. Kita dinasti Patriot," ucap dia. 

Prabowo mengaku berada dalam keluarga yang turun temurun ingin mengabdi untuk rakyat. Maka dari itu, Prabowo tidak mempersoalkan dinasti Jokowi. Dia yakin Jokowi dan keluarga memang ingin berbakti. 

"Kita dinasti yang ingin mengabdi untuk rakyat. Kalau dinastinya Pak Jokowi ingin berbakti untuk rakyat, kenapa? Salahnya apa? Jadi berpikir yang baiklah. Berpikir positif, ya," ucap Prabowo.

Hal senada disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta A. Riza Patria.

Ia bela Gibran Rakabuming soal politik dinasti jika maju sebagai pasangan capres-cawapres bersama Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Diketahui Jokowi akan mengakhiri jabatannya sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024. Saat ini putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming akan maju sebagai bakal calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju.

Diungkapkan Riza bahwa politik dinasti jika presiden mengangkat anaknya sebagai pejabat.

"Politik dinasti itu kalau presiden mengangkat anaknya ini bukan diangkat ini dipilih. Dahulu waktu Mas Gibran maju sebagai calon walikota sudah ada yang menyampaikan bahwa ini politik dinasti," kata Riza, Senin (23/10).

Kemudian dikatakan Riza bahwa soal politik dinasti juga sudah dijawab oleh PDIP sebelumnya.

"Hal itu juga sudah dijawab oleh teman-teman PDIP Kalau tidak salah. Bukan politik dinasti mengapa karena dipilih oleh rakyat bukan diangkat," terangnya.

Riza mencontohkan politik dinasti tidak bisa dinafikan jika hal itu Penjabat Gubernur, karena prosesnya melalui pengangkatan.

"Penjabat dari anak sendiri mungkin boleh orang bilang ada politik dinasti ini kan dipilih oleh rakyat. Jadi Mas Gibran sebagai Walikota Solo begitu juga Mas Bobby itu bukan politik dinasti, mengapa karena dipilih oleh rakyat," sambungnya.

Dia menegaskan bahwa Gibran bukan politik dinasti karena dipilih oleh rakyat.

"Kalau baru dua sampai tiga tahun jadi walikota kan kita lihat prestasinya. Mas Gibran prestasinya banyak, prestasinya bagus. Pertumbuhan ekonominya termasuk yang tertinggi di Jawa Tengah," puji Riza.

Sementara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan terkait pendeklarasian Gibran Rakabuming jadi cawapres Prabowo Subianto akan dikomunikasikan dengan PDIP.

"Soal masalah itu nanti kita akan komunikasi (Dengan PDIP)," kata Dasco di hotel Darmawangsa, Senin.

Kemudian dikatakan Dasco bahwa saat ini Koalisi Indonesia Maju tengah fokus meyiapkan persyaratan capres dan cawapres Prabowo-Gibran.

"Kita masih fokus soal persyaratan capres dan cawapres," tegasnya.

Adapun untuk persyaratan capres dikatakan Dasco bahwa Prabowo Subianto telah diajukan kepada Presiden Jokowi.

"Kalau surat izin untuk maju menjadi calon presiden sudah diajukan dan alhamdulillah. Dan izin cuti alhamdulillah juga sudah diajukan," tegasnya. (Tribun Network/ Yuda/nirmala/dani/kps/tribun jateng cetak).

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved