Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesehatan

Apa Itu Lupus Nefritis? Penyakit Autoimun yang Sebabkan Penyanyi Shena Malsiana Meninggal

Apa Itu Lupus Nefritis? Penyakit Autoimun yang Sebabkan Penyanyi Shena Malsiana Meninggal

Penulis: non | Editor: galih permadi
IST
Apa Itu Lupus Nefritis? Penyakit Autoimun yang Sebabkan Penyanyi Shena Malsiana Meninggal 

Apa Itu Lupus Nefritis? Penyakit Autoimun yang Sebabkan Penyanyi Shena Malsiana Meninggal

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu lupus nefritis? Penyakit autoimun yang jadi sebab penyanyi Shena Malsiana meninggal.

Kabar duka datang dari penyanyi jebolan ajang pencarian bakat X Factor Shena Malsiana.

Shena Malsiana meninggal pada Rabu (25/10/2023) akibat penyakit Lupus Nefritis yang ia derita sejak 2021.

Apa Itu Lupus Nefritis?

Lupus merupakan penyakit autoimun, saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan organ tubuh sendiri.

Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh memproduksi protein bernama autoantibodi, yang menyerang jaringan serta organ dalam tubuh, termasuk ginjal.

Melansir Mayo Clinic, lupus nefritis terjadi saat autoantibodi memengaruhi ginjal, orang yang berfungsi menyaring dan membuang limbah dari tubuh.

Kondisi ini lama-kelamaan memicu peradangan atau pembengkakan dan iritasi pada organ tersebut.

Imbasnya, ginjal penderita tidak dapat menjalankan fungsi dengan baik.

Termasuk gagal menyaring darah dan protein dalam urine.

Jika tak kunjung mendapat penanganan yang tepat, kondisi tersebut dapat mengundang masalah kesehatan serius, termasuk gagal ginjal.

Seseorang lebih mungkin terkena penyakit lupus nefritis jika memiliki kondisi sebagai berikut:

1. Wanita, karena 9 dari 10 penderita lupus adalah wanita berusia antara 15 dan 44 tahun.

Kendati demikian, laki-laki lebih mungkin terkena lupus nefritis.

2. Penduduk asli Amerika, Hispanik/Latin, Kepulauan Pasifik, atau keturunan Asia lebih mungkin mengembangkan lupus nefritis.

3. Bersentuhan dengan virus, bahan kimia beracun, atau polutan tertentu di suatu lingkungan.

4. Memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Menderita penyakit autoimun lain, selain lupus.

Melansir Cleveland Clinic, tanda dan gejala penyakit ini meliputi:

1. Edema atau bengkak karena penumpukan cairan, baik di tubuh bagian bawah atau di sekitar mata.

2. Demam yang tidak diketahui penyebabnya.

3. Hematuria atau darah dalam urine.

4. Tekanan darah tinggi .

5. Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama pada malam hari.

6. Nyeri sendi atau bengkak.

7. Nyeri otot.

8. Proteinuria atau protein dalam urine yang sering ditandai dengan urine berbusa.

9. Berat badan naik karena kelebihan cairan dalam tubuh.

Cara mengobati lupus nefritis diutamakan dengan perubahan pola makan.

Dokter juga mungkin merekomendasikan jenis obat-obat berikut untuk mengatasi lupus nefritis:

1. Obat tekanan darah

Obat tekanan darah seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) dan penghambat reseptor angiotensin II (ARB).

2. Kortikosteroid dan obat imunosupresif

Jenis obat-obatan ini akan membantu mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah di ginjal.

3. Diuretik

Jenis obat-obatan ini akan membantu mengatasi edema karena menambah frekuensi buang air kecil penderita.

Diuretik juga dapat menurunkan tekanan darah.

4. Perubahan pola makan

Penderita mungkin perlu mengurangi asupan natrium atau garam, serta mengonsumsi lebih sedikit protein.

Termasuk daging dan susu, guna mempermudah kerja ginjal.

Kendati demikian, penderita lupus nefritis berpotensi mengalami komplikasi berupa gagal ginjal.

Jika lupus nefritis berkembang menyebabkan gagal ginjal, penderita mungkin perlu menjalankan prosedur medis.

Yaitu cuci darah bahkan transplantasi ginjal. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved