Berita Semarang
Pawai 1117 Penabuh Rebana Kampung Kauman Quran Semarang Pecahkan Rekor Dunia
Sebanyak 1117 peserta pawai penabuh rebana Kampung Kauman Quran Semarang berhasil memecahkan rekor dunia.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 1117 peserta pawai penabuh rebana Kampung Kauman Quran Semarang berhasil memecahkan rekor dunia.
Rekor itu tercatat dalam Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) dengan nomor urut 854.
Pemberian penghargaan dilakukan setelah peserta menabuh rebana sambil berjalan kaki, dari area Simpanglima menuju Aloon-aloon Kauman Semarang.
Adapun pemberian penghargaan dilakukan di halaman Aloon-aloon Semarang pada Minggu (29/10/2023) pagi.
Piagam penghargaan dan medali diserahkan langsung oleh Pendiri Leprid, Paulus Pangka kepada Habib Ja'far Sodiq Al Musawa, Habib Hasan Toha Al Munawar selaku Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Kauman Semarang dan K.H Khammad Ma'sum Alhafidz dari Ponpes Raudhatul Quran Semarang sebagai pendukung penyelenggara.
Paulus Pangka mengatakan pencapaian ini menjadi rekor baru dari Semarang yang tercatat di Leprid, dengan aksi menabuh rebana sambil berjalan.
"Leprid memberikan apresiasi atas prestasi kepada Masjid Agung Kauman Semarang dengan nama rekor dunia penabuh rebana sambil berjalan dengan peserta terbanyak yakni 1117 peserta," kata Paulus di halaman Aloon-aloon Semarang, Minggu (29/10/2023).
Paulus menambahkan, Kampung Kauman Quran Semarang selalu mensinergikan kegiatan keagamaan dengan kebudayaan.
"Hari ini diperlihatkan kepada kita bagaimana mendirikan Kampung Kauman Quran yang selalu bersinergi antara keagamaan dan budaya yang telah diwariskan leluhur," imbuhnya.
Tokoh masyarakat Kampung Kauman sekaligus pengasuh Ponpes Raudhatul Quran Semarang K.H Khammad Ma'sum Alhafidz mengaku bangga atas prestasi yang diraih. Ia mengatakan, pawai kali ini terdapat 54 grup hadrah jumlah 1117 peserta.
"Alhamdulillah, ini pencapaian luar biasa bagi kami," katanya seusai menerima penghargaan Leprid di halaman Aloon-aloon Semarang.
Gus Khammad menuturkan, penyebutan Kampung Quran tak lepas dari aktivitas syiar agama yang telah berlangsung sejak dulu hingga sekarang. Selain itu, Kauman Semarang juga menjadi satu di antara tempat percetakan Alquran terbesar di Indonesia.
"Bahwa Kampung Kauman sebagai tempat untuk masyarakat belajar Alquran, ada juga tafsir murotal, tempat santri menghafal Alquran dan ada percetakan Alquran juga di sini," terangnya.
Ia mengatakan, pemecahan rekor penabuh rebana pernah ditorehkan di Jawa Timur. Hanya saja, proses tabuh rebana dilakukan sembari duduk.
"Di Jatim ada ribuan orang yang memecahkan rekor, tapi main hadrahnya sambil duduk. Lha kita di sini sambil berjalan," tuturnya.
Peserta pawai bertajuk seribu hadrah Kampung Kauman Quran Semarang, berjalan kaki dari Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jalan Pahlawan).
Selanjutnya peserta menuju Simpang Lima, Jalan Gajah Mada, Jalan Wahid Hasyim, Jalan Kauman, dan selesa di Aloon-Aloon Masid Agung Kauman Semarang.
Pawai ini sekaligus digelar dalam rangka wisuda 56 hafidz, yang mengkhatamkan Al Quran 30 juz secara bil ghoib dan 72 santri khatam bin nadhor.
Tak hanya hadrah, pawai juga dimeriahkan dengan pertunjukan marching band, barongsai, ondel-ondel, warak ngendok dan beragam kesenian lainnya.
Bukan Hanya Cinta! Ini 5 Hal yang Wajib Wanita Pertimbangkan Sebelum Menikah |
![]() |
---|
Dishub Kota Semarang Target Jalanan Bebas dari “Cumi-Cumi Darat”, Ini Upayanya |
![]() |
---|
Proyek Outer Ring Road Semarang Terkendala Anggaran, Masih Cari Skema Pembangunan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Kamis 18 September 2025: Hujan Ringan |
![]() |
---|
APBD Rp 6,4 Triliun Kota Semarang Disorot: Akademisi dan DPRD Minta Anggaran Lebih Pro Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.