Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

PLTSa di Putri Cempo Beroperasi, Ubah 545 Ton Sampah Jadi 8 Mega Watt

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Kota Surakarta resmi beroperasi

|
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Kota Surakarta resmi beroperasi, Senin (30/10/2023).

Pengoperasian PLTSa Surakarta ini bekerjasama dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) selaku operator.

Pengoperasian PLTSa ini dihadiri perwakilan dari Kemenko Marves, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta perwakilan dari daerah Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten (Subosukawonosraten).

Direktur Utama PT SCMPP Elan Syuherlan mengatakan persiapan PLTSa Surakarta ini membutuhkan waktu lebih dari tujuh tahun hingga memperoleh sertifikat layak operasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ia mengatakan PLTSa ini merupakan pengolahan sampah untuk memproses sampah menjadi energi listrik yang ramah lingkungan.

"PLTSa ini resmi mendapatkan sertifikat layak operasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Perjuangan panjang dan melelahkan lebih dari 7 tahun ini insyaallah akan memberikan manfaat besar bagi kita semua," kata Elan.

Menurutnya, PLTSa Surakarta ini tidak hanya dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Kota Surakarta namun juga maupun di kota-kota lain di Indonesia.

Elan menjelaskan dalam sehari teknologi ini akan mengulas sebanyak 545 ton sampah mentah per hari yang merupakan campuran dari sampah lama dan sampah baru.

Dari jumlah ini nantinya dapat membangkitkan energi listrik kurang lebih sebesar 8 mega watt. Sebanyak 4 mega watt energi listrik nanti akan digunakan sendiri dan 5 mega watt akan dijual kepada PLN.

"Dalam kurun waktu 5 sampai 7 tahun ke depan setelah beroperasi, diperkirakan pegunungan sampah di TPA Putri Cempo akan habis," kata Elan.

Sehingga kedepannya, kerjasama pengelolaan sampah akan diperluas ke wilayah Solo Raya melalui program mendatangkan sampah dari luar daerah atau disebut Gemah Lurah.

yang didukung oleh suatu informasi kebutuhan sampah monitoring online yang disebut Sibu Sari yang telah dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menambahkan program Gemah Lurah nanti membutuhkan komitmen bersama.

Ia memperkirakan 5 tahun kedepan setelah gunungan sampah di TPA Putri Cempo mulai habis, pihaknya baru menerima sampah dari luar daerah.

"Mulai sekarang komunikasikan (Subosukawonosraten) yang jelas ini solusi untuk bersama. Bukan hanya Kota Solo bahkan (sampah) Jogja nanti juga bisa kita tampung," tandasnya. (uti)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved