Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

DPRD Beri Catatan Rencana Optimalisasi Aset untuk Pertanian, Jangan Sampai Rugikan Petani

DPRD Kota Semarang memberikan catatan terkait rencana Pemerintah Kota Semarang mengoptimalisasi aset untuk pertanian. 

TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang memberikan catatan terkait rencana Pemerintah Kota Semarang mengoptimalisasi aset untuk pertanian. 

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif mengatakan, aset pemerintah kota berupa aset bergerak dan tidak bergerak.

Aset berupa tanah yang akan dikerjasamakan dengan petani tentu menjadi ide yang snagat baik. Hanya saja, pemkot harus dapat memetakan lahan produktif dan lahan tidak produktif. Dia khawatir kerjasama tidak membuahkan hasil bagi petani. 

"Jangan sampai ketanag yang kurang produktif disamakan pola kerjasamanya dengan aset yang produktif atau yang subur," ujar Afif, Selasa (31/10/2023). 

Dia menekankan, kerjasama di bidang pertanian ini harus mendatangkan keuntungan bagi petani. Pemerintah Kota Semarang perlu menyusun mekanismr kerjasama secara matang terlebihdahulu. Waktu pengelolaan aset juga harus diperhitungkan. Dia berharap, niat baik pemerintah ini bisa semakin memberikan kesejahteraan bagi petani. 

Dia pun mengapresiasi rencana optimalisasi ibi. Selain aset menjadi bermanfaat, upaya ini juga bagian dari menjaga ketahanan pangan ibu kota Jawa Tengah. 

"Kami mengapresiasi, dari pada tanah atau lahan kosong dibiarkan, banyak rumput tidak terurus. Ini ide bagus. Perlu mekanisme yang jelas. Apalagi, ini awalan," ujarnya. 

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota Semarang akan melakukan optimalisasi tanah bengkok yang masih kosong. Rencananya, akan dilakukan sistem kerjasama dengan para petani untuk swasembada pangan.  

Pihaknya belum dapat memastikan berapa luasan lahan yang akan dikerjasamakan mengingat saat ini inventarisasi masih dilakukan BPKAD. Nantinya, aset itu akan dialihkan sebagai aset Dinas Pertanian (Dispertan) agar bisa dikerjasamakan dengan petani. 

"Saya targetkan inventarisasi selesai tahun ini. Tahun depan sudah bisa dikerjasamakan. Saat ini belum tahu berapa, tapi waktu itu Dispwetan ada 30 hektare lahan produktuf," sebutnya. (eyf)

Baca juga: Hadapi Bhayangkara FC , PSIS tidak Diperkuat Vitinho karena Hal Ini

Baca juga: Chord Kunci Gitar Terima Kasih Hal, Aku Masih Sendiri Kau Sudah Jadi Miliknya

Baca juga: Kronologi Pria Bandung Bunuh Teman Sendiri Gara-gara Dikeluarkan dari Grup WA Geng Motor

Baca juga: Imbas Korban Tewas Jembatan Kaca, The Geong di Guci Tegal Sementara Waktu Ditutup

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved