Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Rawit Setan Tembus Rp 80.000/Kg, Ini Daftar Lengkapnya

Harga komoditas cabai melejit dalam beberapa waktu terakhir ini akibat dampak fenomena El Nino dengan kemarau panjang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Rezanda Akbar D
Titik Asiani, pedagang di pasar Bitingan kudus, saat sedang menjual cabe rawit merah kepada pembeli dengan harga Rp80ribu perkilogramnya /Rezanda Akbar D. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Harga komoditas cabai melejit dalam beberapa waktu terakhir ini akibat dampak fenomena El Nino dengan kemarau panjang.

Pantauan Tribun Jateng di pasar tradisional Kota Semarang, tingginya harga cabai saat ini utamanya rawit merah, yang menembus angka Rp 80.000/kg.

"Harga cabai rawit merah setan sebelumnya Rp 30.000-Rp 40.000 per kg, sekarang jadi Rp 80.000/kg," kata Emi, pedagang di Pasar Bulu Semarang, Senin (30/10).

Menurut dia, harga cabai mengalami kenaikan hampir setiap hari dengan kisaran kenaikan Rp 5.000-Rp 10.000 per kg untuk jenis rawit merah.

Tingginya harga cabai itu disusul keriting merah yang menembus Rp 60.000/kg.

"Jenis lain, rawit putih di kisaran Rp 50.000/kg, teropong merah Rp 40.000/kg, dan keriting hijau serta teropong hijau yang masing-masing Rp 40.000/kg dan Rp 30.000/kg," jelas Emi.

Kenaikan harga cabai juga diakui Parmi, pedagang di pasar tersebut. Menurut dia, harga rawit merah saat ini di kisaran Rp 75.000/kg.

Harga tersebut telah mengalami kenaikan sejak satu minggu ini, dari harga sebelumnya yang masih di kisaran Rp 60.000/kg.

"Harga cabai naik. Minggu kemarin harganya masih di bawah itu," ujarnya.

Royati, pedagang di Pasar Karangayu Semarang juga mengatakan hal serupa. Sebelumnya, harga cabai rawit merah stabil di kisaran Rp 35.000/kg. Kemudian, kini perlahan meningkat hingga menyentuh angka tertinggi.

"Rawit merah awalnya Rp 35.000-Rp 36.000 per kg, sekarang Rp 80.000/kg. Cabai keriting merah juga naik, dulu antara Rp 18.000-Rp 20.000 per kg, sekarang Rp 65.000/kg. Kata pemasok, naiknya karena sedang tidak musim, ditambah lagi musim kemarau," bebernya.

Adapun, PLT Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menjelaskan, harga cabai di Kota Semarang memang mengalami kenaikan, utamanya yakni rawit merah dan keriting merah dengan kisaran kenaikan Rp 5.000.

"Harga cabai memang fluktuatif dan kami awasi pergerakan harganya. Ketika ada kenaikan terus-menerus, pasti Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan akan rapat untuk melakukan operasi pasar," tuturnya.

Di Kabupaten Semarang, harga cabai juga terpantau mengalami kenaikan drastis. Kenaikan harga terjadi secara bertahap hingga kini menembus angka Rp 80.000/kg untuk rawit merah.

Berdasarkan penelusuran di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Senin (30/10), harga tertinggi untuk jenis cabai yakni rawit merah. “Rawit merah kisarannya Rp 78.000-Rp 80.000 per kilogram, keriting merah Rp 65.000-Rp 70.000 per kilogram,” jelas Arif, seorang pedagang sayuran dan cabai di pasar tersebut.

Sementara itu, dari data Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, harga cabai rawit merah per Senin mencapai Rp 81.667/kg. Harga tersebut naik Rp 10.000 dari hari sebelumnya, Minggu (29/10), yang dipatok Rp 71.667/kg. Sementara harga cabai merah besar dan cabai rawit hijau kini di angka Rp 61.667/kg.

“Dari hasil koordinasi dengan pertanian, musim kemarau panjang berdampak gagal panen di tingkat petani. Tingginya permintaan konsumen dan menurunnya ketersediaan komoditas cabai membuat harga mengalami kenaikan,” kata Kepala Diskumperindag Kabupaten Semarang, Heru Subroto, kepada Tribunjateng.com.

Meurut dia, harga cabai tertinggi pada jenis cabai rawit merah dan keriting merah. Harga tinggi di tingkat konsumen juga dipengaruhi naiknya harga di tingkat petani.

Akibat cuaca

Sementara itu, seorang petani cabai di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Anthony menyatakan, harga cabai rawit merah di tingkat petani sekitar Rp 60.000/kg. Ia menyebut, kenaikan harga disebabkan kesulitan panen atau produksi cabai para petani akibat cuaca musim kemarau panjang.

“Banyak yang mati, pertumbuhan sulit. Sebenarnya saat musim kemarau bisa bagus (panen0Red), namun airnya harus tercukupi dan rajin menyiram,” terangnya.

Dikutip dari Panel Harga Pangan Bapanas, harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional Rp 64.940/kg, dengan harga di DKI Jakarta rata-rata Rp 75.530/kg. Harga di Kabupaten Bekasi menembus Rp 90.000/kg, Kabupaten Bogor juga Rp 90.000/kg. Sementara harga cabai di Indonesia Timur saat ini menembus Rp 100.000/kg, seperti di Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Halmera Timur.

Sedangkan rata rata harga cabai rawit merah berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS) sudah menembus Rp 73.800/kg. Masih dalam data yang sama, harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Jakarta sudah tembus Rp 100.000/kg, seperti di Pasar Jatinegara dan Kramatjati, sedangkan di Pasar Minggu Rp 92.500/kg.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto menyebut, satu penyebab harga cabai naik lantaran produksinya tengah mengalami penurunan akibat kemarau panjang El Nino.

"Ya biasalah, kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasalah, semuanya akan mengalami seperti itu," ujarnya, saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (30/10).

Menurut dia, hampir di semua daerah produksi cabainya mengalamai penurunan. Meski demikian, Prihasto menilai, harga cabai naik tidak akan berlangsung lama, karena sebenatar lagi akan masuk pada musim hujan.

"Ya kalau hujan mulai turun, orang nanam cabai mulai banyak. Prognosa kami kemarin sudah saya sampaikan di rapat pimpinan bahwa produksi kita tahunan kita surplus untuk cabai, cuma bulanannya agak berfluktuasi. Kadang produksi tinggi, kadang agak turun. Itu karena musim," paparnya. (idy/rez/Kompas.com/Elsa Catriana)

Baca juga: Tim Karate UMP Raih Juara II Internasional

Baca juga: Sosok Atlet Binaan Klub Kairos Kota Semarang Raih Emas di Jeonju World Inline Marathon 2023 Korsel

Baca juga: International Stadium General FEB UMP, Menuju Akreditasi Internasional FIBAA Jerman

Baca juga: Lepas Santri Ziarah ke Jombang, Ini Pesan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved