Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tipu Daya Komplotan Hipnotis Jawa Bali Berakhir di Pekanbaru, Bosnya Wanita Bernama Meliya Marwati

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru, Riau, telah berhasil mengungkap komplotan pelaku penipuan

Editor: muh radlis
tribunjateng/wid
ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru, Riau, telah berhasil mengungkap komplotan pelaku penipuan dengan modus hipnotis.

Empat pelaku, yang terdiri dari Anwar, Meliya Marwati, Armadi Jawir, dan Ariwijaya, telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Hengky Poerwanto, mengungkapkan bahwa para pelaku ini telah melakukan aksi penipuan dengan modus hipnotis di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Pekanbaru, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali.

Di Pekanbaru sendiri, terdapat dua korban yang mengalami kerugian senilai Rp 61 juta dan Rp 33 juta akibat aksi penipuan ini.

"Para pelaku melakukan penipuan dengan modus hipnotis.

Di Pekanbaru, korbannya ada dua orang, masing-masing mengalami kerugian Rp 61 juta dan Rp 33 juta," ungkap Hengky dalam konferensi pers di Mapolresta Pekanbaru pada Senin (30/10/2023).

Penangkapan keempat pelaku dilakukan di Pekanbaru pada Kamis (26/10/2023).

Dari keempat pelaku tersebut, tiga di antaranya akan diproses hukum di Polresta Pekanbaru, sementara pelaku bernama Ariwijaya akan diserahkan kepada pihak kepolisian di Sumatera Barat karena melakukan kejahatan di wilayah tersebut.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, mengungkapkan bahwa pelaku utama dalam aksi penipuan modus hipnotis ini adalah Meliya Marwati.

Pelaku Meliya Marwati bertugas membujuk korbannya yang merupakan perempuan, sedangkan dua pelaku lainnya berperan sebagai sopir mobil dan berpura-pura sebagai petugas bank.

Bery menjelaskan bahwa komplotan penipu ini telah dua kali beraksi di Pekanbaru.

Pertama, di sekitar Bank Mandiri Jalan Tuanku Tambusai, dan yang kedua di sekitar Bank BNI di Jalan Ahmad Yani. Korbannya adalah dua orang wanita berinisial BK dan ER.

Dalam aksinya, salah satu pelaku datang menemui korban dan mengaku sebagai petugas bank yang menawarkan penukaran uang asing dengan iming-iming nilai uang akan bertambah jika ditukar ke rupiah.

"Korban yang terhipnotis percaya, sehingga mengambil uang di bank. Setelah menarik uang, korban dibawa ke dalam mobil.

Saat itulah uangnya ditukar. Setelah keluar dari mobil, baru sadar uang yang diterima korban ternyata uang palsu atau mainan," kata Bery.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved