Berita Viral
Viral Adu Mulut Pak Kades dan Kapolsek di Pasuruan, Pemicunya Tak Terima Acara Voli Dibubarkan
Kapolsek Purwosari, AKP Hudi mengatakan, Forkopimka tidak diajak rapat koordinasi (rakor) terkait dengan turnamen bola voli ini sehingga dibubarkan.
TRIBUNJATENG.COM, PASURUAN – Adu mulut antara seorang Kepala Desa (Kades) dengan Kapolsek terjadi di wilayah Pasuruan Jawa Timur.
Sontak, video yang memperlihatkan adu mulut tersebut pun menjadi viral.
Adapun pemicu dari perdebatan itu adalah dengan dibubarkannya pembukaan turnamen bola voli dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Dari hasil konfirmasi, baik itu antara Kades dan Kapolsek pun terjadi perbedaan pandangan seakan kedua pihak merasa benar.
Ya, dalam video yang diunggah di akun Instagram @pasuruaninfo pada Senin (30/10/2023), terekam perdebatan antara pihak kepolisian dengan Kepala Desa Martopuro Kecamatan Purwosari terkait pelaksanaan lomba voli.
Baca juga: Happy Asmara Kesurupan Seusai Manggung di Pasuruan, Gara-gara Datangi Rumah Tua di Surabaya
Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Bromo Meluas ke Malang dan Pasuruan
Informasi yang diterima, perdebatan tersebut terjadi di Dusun Klojen, Desa Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (29/10/2023) malam.
Terdengar pihak kepolisian menyebut perlombaan voli itu diduga tak memiliki izin resmi sehingga dibubarkan.
Terkait hal itu, Kepala Desa Martopuro, Riyanto yang menggunakan baju batik terlihat ngotot menolak lomba bola voli tersebut dibubarkan.
“Tidak ada legalitas perizinan."
"Kami malam ini bersama pihak Forkopimka (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) menghentikan sementara sampai legalitas terbit,“ kata pihak kepolisian.
“Saya sudah kasih undangan sampean enggak dateng."
"Saya kasih surat tidak ada petunjuk,“ ujar Riyanto dalam video yang beredar seperti dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (31/10/2023).
Saat dikonfirmasi, Riyanto mengatakan, acara tersebut bukan lomba voli, melainkan silaturahmi antara klub-klub voli yang ada untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Ia pun kaget acara tersebut secara tiba-tiba dibubarkan.
Baca juga: Api di Bromo Belum Padam Hingga Hari ke-5, Kebakaran Meluas Hingga Kawasan Malang dan Pasuruan
Baca juga: Viurin Nursery, Sosok Pemilik Uang yang Disimpan di Kulkas Warga Pasuruan : Tak Punya Tempat Lagi
“Makanya, pembukaan itu tepat peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober."
"Jujur, saya juga kaget kok tahu-tahu dibubarkan,” ujar Riyanto.
Saat polisi mendatangi lokasi, pihaknya saat itu tengah menghadiri tiga undangan pernikahan.
Dia sempat menyampaikan ke panitia untuk mengarahkan Kapolsek dan rombongan ke rumahnya.
Sayangnya, upaya itu tidak membuahkan hasil.
Kapolsek dan rombongan tetap di lapangan dan membubarkan pertandingan voli yang sedang berlangsung.
“Saya juga merasa tidak enak, karena saya bapaknya orang desa."
"Dibubarkan begitu saja, sedangkan kami sudah berproses mengurus izin,” tambahnya.
Padahal, dalam pengakuannya, pihak panitia yang terdiri dari karang taruna telah berkoordinasi dengan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) terkait dengan penyelenggaraan acara silaturahmi ini.
Riyanto mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan permohonan ke PBVSI secara tertulis dan lisan untuk menyelenggarakan silaturahmi ini.
Sebab, jika menunggu turnamen lain selesai, momentum itu terlewat.
Baca juga: Aksi Pak Kades Asal Pasuruan Lakukan Gendam di Klinik Skincare Tuban, Sukses Bawa Kabur Rp 4,8 Juta
Baca juga: Klarifikasi Band Kotak Setelah Konsernya di RSUD Bangil Pasuruan Disebut Mengganggu Pasien
Untuk itu, pihak desa terus berkoordinasi dengan PBVSI.
“Hasilnya, kami mendapatkan arahan dari komite wasit bahwa silaturahmi ini tetap dibuka pada 28 Oktober 2023."
"Kalau perkara izinnya diurus sambil proses,” terangnya.
Kapolsek Purwosari Sebut Tak Diajak Rapat
Berbeda dengan pengakuan Riyanto, Kapolsek Purwosari, AKP Hudi mengatakan, sejak awal Forkopimka tidak diajak rapat koordinasi (rakor) terkait dengan turnamen bola voli ini.
“Hingga akhirnya turnamen ini dilaksanakan."
"Saya Kami bergerak karena kesepakatan bersama Camat dan Dandim yang meminta untuk dihentikan,” ucap AKP Hudi.
Dia mengatakan, ini bukan dibubarkan, tapi dihentikan sementara sembari menunggu izinnya turun.
Turnamen itu boleh dilanjutkan setelah izinnya keluar.
“Siapa yang bertanggung jawab ketika ada kerusuhan atau keributan dalam pelaksanaannya?"
"Ini yang perlu dipikirkan."
"Kami tidak membubarkan, tapi menghentikan,” jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Kades di Pasuruan Adu Mulut dengan Kapolsek karena Lomba Voli Dihentikan, Ngaku Sudah Izin
Baca juga: Baim Wong Sering Kehilangan Uang di Dompet, Terduga Pelaku Diketahui: Seharusnya Sih Dibalikin
Baca juga: Inilah Sosok Christian Rontini Suami Amanda Anak Cristian Gonzales, Mualaf Sebelum Menikah
Baca juga: Cerita Pilu AP Gadis 17 Tahun di Madiun, Dirudapaksa Ayah Hingga Kakeknya, Kabur dan Tidur di Masjid
Baca juga: Identitas Mayat Kakek 70 Tahun di Kolong Tol Semarang-Demak, Ternyata Warga Kota Semarang
tribunjateng.com
tribun jateng
Pasuruan
berita viral
viral
Adu Mulut Kades dan Kapolsek
Kades Martopuro
Riyanto
AKP Hudi
polsek purwosari
Viral Turnamen Voli Dibubarkan
PBVSI
Sosok Nanik S Deyang Wakil Kepala BGN Menangis Minta Maaf Atas Kasus Keracunan MBG: Saya Seorang Ibu |
![]() |
---|
"Mirip Batu Nisan" Viral Warganet Soroti Papan Skor Stadion Wergu Wetan Kudus |
![]() |
---|
Sosok dr Tan Shot Yen, Ahli Gizi Kritik Menu MBG Spaghetti hingga Burger: Oh My God! |
![]() |
---|
Cerita Aipda Purwanto Punya Sampingan Tukang Gali Kubur: Paling Berat Saat Covid-19 |
![]() |
---|
Viral Mahasiswa Baru Unsri Berciuman Massal, Panen Hujatan Warganet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.