Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Kaki Siswa SD Bekasi Diamputasi

Respon Santai Wakepsek SD Bekasi, Kaki Fatir Diamputasi Pasca Ditekel Temannya: Itu Cuma Bercanda

Fatir, bocah SD di Bekasi ini disebut-sebut mengalami kanker tulang yang awalnya dipicu karena terjatuh atau mengalami benturan dengan benda keras.

Editor: deni setiawan
Wartakotalive.com - TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Kolase Fatir dan lokasi SD Negeri Jatimulyo 09 Bekasi dimana siswa tersebut bersekolah sekaligus diduga menjadi tempat dimana dia mengalami perundungan. 

TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Merespon kasus yang dialami Fatir, siswa SD Negeri Jatimulyo 09 Bekasi, pihak sekolah menganggapnya itu adalah hal biasa yang terjadi.

Menurut pihak sekolah, apa yang dialami Fatir, saat disleding atau ditekel kakinya, kemudian terjatuh, hal itu kerap terjadi dan itu masuk kategori candaan. 

Sehingga pihak sekolah pun menampik jika itu masuk kategori perundungan.

Namun apa yang diungkap pihak sekolah tersebut berbanding terbalik dengan faktanya.

Apakah kondisi Fatir saat ini tetap dianggap bentuk candaan?

Fatir terpaksa harus menjalani operasi (amputasi) pada kaki kirinya.

Baca juga: Nasib Tragis Fatir Siswa SD di Bekasi, Kaki Kiri Harus Diamputasi Imbas Jatuh Ditekel Temannya

Baca juga: Kasus Perundungan Siswa SMA di Tangerang, Korban Tersungkur dan Dipukuli Meski Sudah Meminta Ampun

Bocah SD kelas 6 ini disebut-sebut mengalami kanker tulang yang awalnya dipicu karena terjatuh atau mengalami benturan dengan benda keras.

Dari pengakuan siswa SD Negeri Jatimulya 09 Bekasi ini, dia mengalami cedera luka memar pada kaki kirinya lantaran disliding oleh rekan sebayanya.

Itu terjadi di jam istirahat saat dirinya hendak pergi ke kantin.

Tak sampai di situ, seusai di sliding, dalam posisi kesakitan, tak ada satupun teman maupun guru yang membantunya.

Dia berjalan menahan perih kembali menuju ke ruang kelas, termasuk juga ke rumahnya.

Nasib nahas harus dialami Fatir (12), siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Dia diduga menjadi korban bullying atau perundungan hingga berujung fatal.

Kaki Fatir harus diamputasi.

Kepada orangtuanya, Fatir mengaku kakinya di-sliding temannya pada jam istirahat.

ILUSTRASI kasus perundungan.
ILUSTRASI kasus perundungan. (WIKIHOW)

Baca juga: Optimalisasi Satgas Ramah Anak Hilangkan Benih Perundungan

Tak hanya mengalami kekerasan fisik, Fatir juga mengaku dirundung secara verbal oleh teman sekolahnya.

Kini dia pun mengalami kisah pilu, dimana harus menjalani proses pengobatan panjang dan kaki kirinya terpaksa diamputasi.

Ibunda Fatir, Diana (40), mengungkapkan kronologi perundungan yang dialami sang putra.

Dia menyebut kaki anaknya di-sliding pada Februari 2023.

Fatir saat itu sedang bersama 5 temannya hendak jajan di luar sekolah pada jam istirahat.

"Fatir masih kelas 6 SD pada saat itu."

"Dia diajak keluar sekolah untuk jajan."

"Di perjalanan, terjadilah aksi sliding oleh salah satu temannya," kata Diana seperti dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (1/11/2023).

Saat di-sliding, Fatir sempat jatuh dan kesakitan.

Namun, teman-temannya mengancam Fatir agar tidak menceritakan hal tersebut kepada orangtua atau pihak sekolah.

"Fatir mulai di-bully (secara verbal), maksudnya (dibilang), 'Jangan nangis', 'Enggak usah ngadu sama mama', 'Enggak usah ngadu sama guru', seperti itu," ucap Diana.

Mirisnya, Fatir ditinggal sendiri setelah dirundung secara fisik dan verbal itu.

Kelima temannya tidak membantu Fatir untuk berdiri.

Padahal, Fatir saat itu kesakitan.

Baca juga: Viral Bocah Tunawicara Jadi Korban Perundungan, Dicekoki Lem Aibon Teman Sebaya

Baca juga: Polisi Jepara Edukasi Stop Perundungan, AKBP Wahyu Nugroho: Laporkan Jika Lihat Atau Alami Bullying

"Fatir itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah."

"Dia enggak jadi jajan, balik ke kelas," ujar Diana.

Ketika Fatir tiba di kelas, teman-temannya justru kembali mengolok-olok.

Diana menyebut, tiga hari setelah di-sliding, Fatir merasakan sakit pada bagian kakinya.

Saat itulah Diana curiga sang anak terjatuh.

Dia lantas mendesak Fatir untuk berbicara.

Saat itulah diketahui bahwa Fatir di-sliding temannya.

"Lukanya itu tidak ada, tapi kakinya kayak memar."

"Saya desak Fatir bicara, akhirnya diceritakanlah kronologinya," tutur dia.

Diana lantas membawa anaknya berobat ke klinik terdekat.

Fatir diberi pereda nyeri, tetapi itu tidak berpengaruh apa-apa.

"Dirujuk dan dirontgen pakai MRI, didiagnosis ada infeksi dalam itu pada akhir Maret 2023."

"Karena prosesnya enggak cepat, kami berusaha obati terlebih dahulu," kata Diana.

Baca juga: Marak Aksi Perundungan di Sekolah Kemendikbud Ristek & Kemen PPPA Tegaskan Perlunya Disiplin Positif

ILUSTASI kasus perundungan.
ILUSTASI kasus perundungan. (TRIBUN JOGJA)

Divonis Kanker Tulang

Fatir kemudian menjalani berbagai pengobatan medis.

Namun, upaya-upaya itu tidak kunjung membuahkan kesembuhan.

Kondisi Fatir bahkan semakin memburuk.

Pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis Fatir mengalami kanker tulang

Di usia masih belia, Fatir mendapati kenyataannya kaki kirinya harus diamputasi.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami Fatir memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar serta terjadi pendarahan."

"Jadi harus diamputasi," papar Diana.

Amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di 3 rumah sakit menyatakan hasil yang sama.

Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta karena kondisinya belum stabil setelah menjalani operasi amputasi.

Baca juga: Sosok Siswi SMK Blitar Tewas Tertabrak KA: Diisukan Korban Perundungan & Ribut dengan Pacar

Wakil Kepala Sekolah Bantah Ada Bullying

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak SD Negeri Jatimulya 09 membantah adanya perundungan siswa. 

Wakil Kepala SD Negeri Jatimulya 09, Sukaemah menganggap aksi sliding terhadap Fatir sebagai candaan antarsiswa.

"Memang dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki, jatuh," kata Sukaemah.

Sukaemah menuturkan, aksi sliding kaki merupakan hal yang biasa dilakukan siswa.

Dia menganggap itu bukan aksi perundungan.

"Iya, bercanda, mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan."

"Jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh untuk dirundung."

"Ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki satu orang, ke Fatir, jatuh," tutur dia.

Selain itu, Sukaemah juga menganggap olok-olokan yang sering diterima Fatir sebagai hal biasa.

"Kalau bercanda-canda, (bilang), 'Haa, lu jelek lu', mungkin ya namanya anak-anak sudah kelas 6, itu sudah biasa kayaknya."

"Mungkin menurut Fatir lain lagi kayaknya," ucap Sukaemah.

Sukaemah menambahkan, selama ini Fatir tidak pernah melaporkan tindakan perundungan, baik secara fisik ataupun verbal ke pihak sekolah.

Karena itu, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan apapun. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Siswa SD di Bekasi Diamputasi Usai Disliding Teman Sekolahnya, Wakepsek : Cuma Bercanda Biasa

Baca juga: Diskominfo Kota Tegal Sosialisasikan Ayo Gasik, Layanan Mempermudah Informasi Publik

Baca juga: Mbak Ita Dukung Remaja Semarang Sebarkan Virus Three Zero

Baca juga: Penonton Konser Coldplay di SUGBK Jakarta Disarankan Gunakan Kendaraan Umum, Ini Pertimbangannya

Baca juga: Masih Ingat Masriah? Emak-emak yang Buang Kotoran ke Tetangga di Sidoarjo Kembali Jadi Tersangka

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved