Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2024

Nusron Wahid: Kalau Mau Pecat Gibran Ya Monggo, Tidak Usah Dibuat Melankolis

Ketua Bappilu DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mempersilakan PDIP untuk memecat Gibran Rakabuming Raka dan tidak perlu mendramatisasi sehingga memuncul

Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ M Nur Huda
Nusron Wahid saat ditemui di sela menghadiri kegiatan Bazaar Minyak Goreng oleh Sinar Mas dan PBNU di Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (9/4/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Bappilu DPP Partai Golkar, Nusron Wahid mempersilakan PDIP untuk memecat Gibran Rakabuming Raka dan tidak perlu mendramatisasi sehingga memunculkan narasi melankolis.

Hal itu diungkapkan Nusron Wahid sebagai respons pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang mengaku khawatir jika PDIP memecat Gibran Rakabuming Raka, akan muncul narasi 'dizalimi'. 

Nusron Wahid mengatakan, narasi tersebut memang benar adanya, bukan hanya sekedar gimmick atau intrik belaka.

Baca juga: Bukan Restu, Mbah Munif Girikesumo hanya Doakan Agar Gibran Diberikan Keselamatan

"Soal narasi 'saya dizalimi', ini fakta bukan 'drakor politik', sehingga tidak pakai narasi dan skrip drama. Semua jalan atas dasar fakta saja," kata Nusron dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

Nusron pun mempersilakan, jika PDIP ingin memecat Gibran

Sebab, menurutnya, kewenangan itu merupakan ranah di internal Partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

"Kalau mau dipecat yaa monggo. Itu hak dan urusan internal PDIP. Tidak usah dibuat melankolis," terang dia.

Lebih jauh, Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut Gibran adalah sosok gentleman yang siap menerima segala keputusan partai.

"Mas Gibran politisi gentlemen, dengan segala keputusan. Mas Gibran mendatangi Mbak Puan dan pamit baik-baik. Karena ada panggilan dari rakyat untuk menjawab kebutuhan kepemimpinan Indonesia," jelasnya.

Nusron juga menyinggung soal Gibran yang disebut tidak lurus kepada Megawati. 

Dia mengatakan, yang dilakukan Gibran saat ini merupakan bentuk rekonsiliasi nasional untuk melanjutkan pembangunan Presiden Jokowi.

"Soal tegak lurus dengan arahan Bu Megawati, apa yang dilakukan Mas Gibran adalah bagian dari upaya untuk melaksanakan proses rekonsiliasi nasional dengan antar kelompok bangsa Indonesia dan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengatakan jika pihaknya memecat Gibran Rakabuming Raka, makan akan muncul narasi dizalimi.

Awalnya, Komarudin menilai status Gibran di PDIP tidak perlu di dramatisir.

"Tidak perlu didramatisir. Kita kan tahu itu kalau kita ambil tindakan tegas pecat nanti dia (Gibran) gunakan itu 'Waduh saya dizalimi', itu sudah lagu lama," kata Komarudin kepada wartawan, Rabu (1/11/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved