Pemilu 2024
Manuver Gibran Dianggap Jenius, Hati-hati PDIP! Ganjar Bisa Merugi Saat Pemungutan Suara
Rezza Akbar, seorang Pengamat Sosiologi Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS), menilai bahwa ketidakpastian sikap PDIP merugikan Ganjar.
TRIBUNJATENG.COM - Sampai saat ini, status Gibran Rakabuming Raka di PDIP masih belum jelas.
Kedua pihak, baik PDIP maupun Gibran, belum memberikan pernyataan yang tegas tentang apakah Gibran akan menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.
Rezza Akbar, seorang Pengamat Sosiologi Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS), menilai bahwa ketidakpastian sikap PDIP ini sebenarnya bisa memberikan keuntungan kepada Gibran dan merugikan Ganjar Pranowo.
"Saat ini, Gibran lebih unggul dalam situasi ini. Ketidakpastian sikap PDIP membuat partai tersebut kebingungan dalam menentukan siapa yang akan menjadi representasi ideologi mereka, apakah pihak Gibran atau Ganjar," beber Rezza, dikutip dari TribunnewsMaker.com, Jumat 3 November 2023.
Menurut Rezza, dengan adanya ketidakpastian ini, Gibran dapat memainkan strategi yang jenius.
Gibran dapat mencari dukungan di kalangan akar rumput PDIP dan meyakinkan mereka untuk mendukungnya dengan menyoroti kedekatannya dengan Presiden Jokowi.
"Gibran dapat cerdik dalam memanfaatkan situasi ini dan menggandeng para pendukung PDIP dengan narasi 'Pak Jokowi bersama kami'. Dalam konteks Pilpres 2024, kejelasan sikap PDIP menjadi sangat penting. Ketidakjelasan atau kebingungan dalam kalangan basis partai justru lebih menguntungkan Gibran daripada PDIP. Oleh karena itu, PDIP perlu menegaskan sikapnya sehubungan dengan Pilpres 2024," jelasnya.
Menurut Rezza, Ganjar Pranowo adalah pihak yang paling dirugikan oleh ketidakjelasan ini.
Oleh karena itu, PDIP sebaiknya segera mengambil langkah tegas untuk menentukan sikap terhadap Gibran.
Rezza menyarankan agar PDIP tidak terlalu khawatir mengenai 'Efek Jokowi' yang dianggap sebagai faktor penentu kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Baginya, 'Efek Jokowi' hanya bersifat sementara dan tidak konsisten.
"Sebenarnya, sikap yang tegas dan jelas akan membantu dan memperkuat mesin politik PDIP ke depan. Ketidakjelasan mengenai arah dukungan suara dapat menjadi kendala. PDIP saat ini sedang berlomba melawan waktu untuk menentukan sikapnya," tambahnya.
Ketakutan PDIP
Di pihak lain, PDIP juga memiliki kekhawatiran terkait kemungkinan narasi yang muncul jika Gibran dikeluarkan dari partai.
Komarudin Watubun, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP), menyatakan bahwa jika Gibran dikeluarkan dari PDIP, maka mungkin akan muncul narasi bahwa dia telah diperlakukan secara tidak adil.
"Kita tidak perlu mendramatisir, kita semua tahu bahwa jika kita mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkannya, dia (Gibran) kemungkinan akan menggunakan narasi 'saya dizalimi', itu adalah lagu lama," kata Komarudin pada Rabu (1/11/2023).
Membaca Ulang Partisipasi Pemilih pada Pemilu Tahun 2024: Antara Antusiasme Elektoral dan Kejenuhan |
![]() |
---|
Inilah Sosok Rizqi Iskandar Muda Anggota DPRD Jawa Tengah Termuda Asal Batang, Dilantik Bareng Ayah |
![]() |
---|
Kisah Happy Franz Haloho, Dilantik Jadi Anggota DPRD 2024-2029 Meski Hanya Modal 94 Suara |
![]() |
---|
2 Caleg PDIP Ancam Kepung Gedung DPRD Karanganyar, Jika Tak Dilantik Sebagai Wakil Rakyat |
![]() |
---|
Komeng Raih 5.399.699 Suara, Ternyata Tak Otomatis Jadi Ketua DPD, Justru Malah Nama Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.