Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Densus 88 Tangkap Warga Tegal

Penampakan Rumah AG, Pria Asal Tegal Yang Ditangkap Densus 88 Karena Diduga Terlibat Jaringan JAD

Satu dari dua warga Tegal yang Diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror karena diduga terkait jaringan teroris Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

|
TRIBUN JATENG/Desta Leila Kartika
Foto suasana di depan rumah AG, pria yang ditangkap Densus 88 karena diduga akan ikut terlibat jaringan JAD untuk melakukan upaya menggagalkan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Adapun rumah tersebut  milik mertua AG, berlokasi di Desa Sesepan, RT 01/RW 03, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023).  

Dengan kata lain, ketika sedang pulang kampung maka setiap harinya di dalam rumah terus, tidak keluar untuk bersosialisasi dengan warga atau tetangga rumahnya.

"Kalau membahas mengenai tampilan terutama si D ini, ketika keluar rumah atau katakan ke warung memang memakai cadar dan ya hitam-hitam. Sementara AG, ya pakainya celana cekak di atas mata kaki dan berjenggot juga tapi tidak terlalu panjang. Orangnya jarang bergaul dengan warga sini, maka dari itu saya juga suka lupa-lupa ingat misal ada yang tanya," terang Setyabudi

Sementara itu, sesuai informasi yang disampaikan Setyabudi, D merupakan anak kedua dari dua bersaudara. 

Ayah kandung dari D sudah lama meninggal dunia, sedangkan sang ibu sudah menikah lagi sekitar delapan tahun lalu dan akhirnya pindah ke Jakarta. 

Sejak saat itu, D juga ikut sang ibu dan ayah sambung tinggal di Jakarta. 

Baca juga: Ulah Iseng Enam Siswa SMA Ngaku Jadi Teroris Noordin M Top: Bikin Teror Bom di Mal

Menurut informasi yang diperoleh Kepala Desa, ayah sambung dari D ini juga merupakan mantan napi teroris (napiter). 

Sehingga D dikenakan ke AG juga dari si ayah sambungnya tersebut. 

"Dengan adanya berita atau kabar tentang AG ini, ya saya pribadi merasa prihatin karena masih ada orang-orang yang mengikuti hal seperti itu. Ya berkaca dari peristiwa ini, saya akan lebih sering melakukan sosialisasi ke warga untuk berhati-hati ketika ingin mencari ilmu, atau istilahnya mengaji yang biasa saja atau umum dan di sini juga ada," pungkasnya. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved