Berita Ekonomi
Tekanan Inflasi Mereda, BI Jateng: Dipicu Penurunan Harga Sejumlah Komoditas
Penurunan harga sejumlah komoditas pangan mengurangi tekanan inflasi pada Oktober 2023
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Penurunan harga sejumlah komoditas pangan mengurangi tekanan inflasi pada Oktober 2023.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyebutkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 0,18 persen (mtm) pada periode laporan, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (0,41 persen; mtm).
Dengan capaian tersebut, IHK gabungan kota di Provinsi Jawa Tengah secara tahunan tercatat sebesar 2,81 persen (yoy), berada di rentang sasaran target inflasi 3,0±1 persen.
"Penurunan harga sejumlah komoditas pangan mengurangi tekanan inflasi pada periode berjalan. Komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu telur ayam ras, daging ayam ras, dan bawang merah.
Kebijakan pelonggaran afkir dini pada pertengahan tahun dan permintaan masyarakat yang menurun menjadi faktor pendorong penurunan harga telur ayam ras dan daging ayam ras," kata Rahmat dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, harga bawang merah kembali mencatatkan tren penurunan harga sejak Juli lalu, seiring dengan peningkatan pasokan pasca panen raya yang berlangsung di Jawa Tengah.
Meski demikian, kata Rahmat, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan tetap perlu diwaspadai.
Komoditas tersebut antara lain cabai merah, beras, cabai rawit, dan gula pasir.
Kenaikan harga aneka cabai berlangsung seiring dengan penurunan produksi di Jawa Tengah akibat kekeringan.
Salah satu wilayah penghasil cabai di Jawa Tengah, yaitu Blora dilaporkan mengalami gagal panen sedangkan kualitas cabai di Pati tidak sesuai harapan (kisut).
"Harga komoditas beras masih mengalami kenaikan disebabkan produksi padi yang menurun akibat kekeringan (el nino). Pembatasan ekspor beras dari negara penghasil seperti India, turut mendorong peningkatan harga beras dalam negeri.
"Sementara itu, harga gula pasir meningkat sejalan dengan kenaikan harga gula dunia. Berdasarkan data Trading Economics, harga gula dunia naik sebesar 46,99 persen dibandingkan tahun lalu," terangnya.
Sementara itu, harga bensin juga meningkat seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.
Pada 1 Oktober 2023, Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga pada beberapa jenis bensin.
Adapun beberapa jenis bensin tersebut antara lain Pertamax (dari Rp13.300 menjadi Rp14.000 per liter), Pertamax Green 95 (dari Rp15.000 menjadi Rp16.000 per liter), Pertamax Turbo (dari Rp15.900 menjadi Rp16.600 per liter), Dexlite (dari Rp16.350 menjadi Rp17.200 per liter), dan Pertamina Dex (dari Rp16.900 menjadi Rp17.900 per liter).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.