PSIS Semarang
Ciri Permainan PSIS Semarang, Berisiko Tapi Mematikan, Gilbert Agius Maklumi Kesalahan
Hal itu tercermin hingga saat ini setidaknya PSIS Semarang berhasil menduduki peringkat empat klasemen liga 1 2023/2024.
TRIBUNJATENG.COM - Ciri khas bermain PSIS Semarang diungkap pelatih Gilbert Agius.
Ciri permainan itu memang memiliki risiko, namun terbukti mematikan saat menyerang.
Hal itu tercermin hingga saat ini setidaknya PSIS Semarang berhasil menduduki peringkat empat klasemen liga 1 2023/2024.
Baca juga: Pianika Not Angka Ibu Kita Kartini, Mudah untuk Anak-anak
Baca juga: Juliyatmono Akhiri Masa Jabatan Sebagai Bupati Karanganyar Dengan Bershalawat Bareng Ribuan Orang
Baca juga: Pemkab Tegal Lolos Uji Publik KIP Award Jateng Tahun 2023
Laskar Mahesa Jenar berhasil mengumpulkan 31 poin, hasil dari sembilan kemenangan, empat seri dan lima kalah.
Terbaru, PSIS Semarang berhasil bermain seri melawan Bhayangkara FC di Stadion Patriot, Bekasi pada Kamis (2/11/2023).
Ini melanjutkan trens positif PSIS Semarang yang belum kalah dalam tiga pertandingan terakhir.
Dalam pertandingan melawan Bhayangkara FC, PSIS harus menunggu hingga perpanjangan waktu untuk bisa mengamankan poin.
Carlos Fortes dan kawan-kawan memiliki banyak peluang, namun belum bisa menghasilkan gol.
Akhirnya pada menit 90+4 Gali Freitas mampu melesatkan gol ke gawang yang dijaga Aqil Savik.
Secara permainan, PSIS terlihat sering bermain dimulai dari belakang.
Sang pelatih, Gilbert Agius benar-benar memanfaatkan kecepatan para pemain sayap untuk melakukan tusukan.
Taktik itu dikonfirmasi oleh Gilber Agius dan menjelaskan memang ini menjadi ciri khas PSIS Semarang.
" PSIS Semarang itu selalu bermain built up di setiap pertandingan."
"Tidak hanya untuk pertandingan malam ini saja."
Bermain di daerah pertahanan sendiri sangat beresiko untuk melakukan kesalahan.
Ini juga yang terjadi kepada PSIS, beberapa kali salah passing antar pemain justru menjadi ancaman bagi gawa Adi Satriyo.
Menurut Gilbert, melakukan kesalahan di lapangan adalah hal yang wajar.
"Seandainya ada kesalahan itu adalah hal yang biasa."
"Siapapun pasti bisa berbuat salah."
Dia menekankan kepada anak asuhnya untuk membangun serangan dari belakang.
Karena, secara pribadi, Gilbert memang tidak menyukai permainan bola panjang.
"Ini adalah ciri khas PSIS, memang di semua pertandingan bermain seperti itu."
"Saya tidak suka dengan permainan long ball. long ball hanya pada saat dibutuhkan."
"Ya ini adalah ciri khas PSIS Semarang," pungkas Gilbert.
Pertandingan selanjutnya, PSIS akan menjamu Persita Tanggeran di Stadion Jatidiri, Semarang pada Kami (9/11/2023). (*)
Hasi Laga Internal Game PSIS Semarang, Doni Sormin Tampil Memukau |
![]() |
---|
Siap Tempur! PSIS Semarang Gelar Peluncuran Tim Akhir Agustus, Kenalkan Skuat dan Jersey Baru |
![]() |
---|
PSIS Semarang Pastikan Sanksi FIFA Akan Diselesaikan |
![]() |
---|
Viral Syahrul Trisna Bantah Yoyok Sukawi, Mengaku Belum Menerima Sisa Gaji di PSIS Semarang |
![]() |
---|
Mantan Kiper PSIS Syahrul Fadil Klaim Belum Terima Sisa Gaji |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.