Ganjar-Mahfud Ungguli Prabowo-Gibran Versi Survei Charta Politika
elektabilitas Prabowo justru turun menjadi 44,4 persen berdasarkan survei periode 26-31 Oktober 2023, usai Gibran diumumkan sebagai cawapres.
Survei Charta Politika juga menunjukkan, hampir separuh responden atau 48,9 persen responden menganggap Wali Kota Solo itu tidak pantas untuk menjadi cawapres pada pilpres 2024.
"Kami tanyakan lebih lanjut kepantasan Gibran menjadi cawapres, 48,9 persen menyatakan tidak pantas, dan ada 38,2 persen yang menyatakan pantas," terangnya.
Yunarto mengungkapkan, dari mereka yang menganggap Gibran tak pantas jadi cawapres, mayoritas atau 55,4 persen di antaranya menilai Gibran masih terlalu muda dan belum terlalu punya pengalaman menjadi pejabat publik.
Dia menambahkan, ada 26,7 persen responden yang merasa Gibran tidak pantas karena bagian dari praktik politik dinasti.
"Ada 12,4 persen dengan bahasa yang lebih negatif lagi tone-nya, bahwa majunya Gibran sebagai cawapres merupakan bentuk nyata penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi," tukasnya.
Kemudian, ada 3,2 persen yang menganggap Gibran tak pantas jadi cawapres karena dianggap ambisius dan tidak punya loyalitas terhadap partai politik, sedangkan 2,3 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.
Adapun, survei itu dilaksanakan pada 26-31 Oktober dengan melakukan wawancara kepada 2.400 orang responden dari 38 provinsi se-Indonesia. Survei itu memiliki margin of error lebih kurang 2 persen. (Kompas.com/Ardito Ramadhan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.